Mohon tunggu...
Febriasni Malmayang
Febriasni Malmayang Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Pencegahan Perundungan di Sekolah

12 Maret 2024   18:52 Diperbarui: 12 Maret 2024   18:54 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perundungan merupakan suatu perilaku yang agresif dengan maksud menyakiti orang lain yang dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus dalam satu relasi interpersonal yang ditandai dengan ketidakseimbangan kekuatan meski tanpa adanya provokasi yang nyata (Faizah, 2017). Bentuk-bentuk perilaku pemaksaan atau usaha menyakiti kejiwaan atau fisik seseorang. Perundungan dilakukan oleh orang yang mempunyai kekuatan atau kekuasaan terhadap orang yang dianggap lemah.

Perundungan di Indonesia menduduki peringkat atas kekerasan yang terjadi di sekolah. Oleh karena itu, pemerintah sangat serius untuk menghadapi kasus ini. Pemerintah menggandeng guru dan staf di sekolah untuk mengedukasi peserta didik agar tidak melakukan perundungan di sekolah. Sekolah memiliki peranan penting dalam perkembangan psikologi sosial dan emosi remaja. Lingkungan pergaulan yang positif akan menumbuhkan sikap positif seseorang, begitu pun sebaliknya.

Menurut Yamin, dkk (2018), faktor-faktor yang melatarbelakangi peserta didik melakukan perundungan, antara lain:
1.Perbedaan kelas, masalah ekonomi, etnisitas atau rasisme.
Faktor ini dapat terjadi ketika perbedaan individu yang memiliki kekuasaan bergabung dengan kelompok yang sama-sama memiliki kekuasaan.
2.Tradisi atau kebiasaan dalam senioritas.
Senioritas dapat dijadikan alasan tindakan perundungan. Hal ini dapat terjadi untuk memuaskan keinginan untuk mencari masalah, mencari popularitas, penyaluran kebiasaan, dan menunjukkan kekuasaan.
3.Keluarga tidak harmonis.
Adanya berbagai masalah internal dari keluarga, seperti ketidakharmonisan keluarga, kurangnya perhatian, dan lainnya merupakan penyebab kekerasan yang signifikan.
4.Ilkim lingkungan sekolah yang tidak hangat dan tidak bersahabat atau diskriminatif
Sekolah harus mengawasi dan harus bersikap tegas kepada para pelaku perundungan agar hal ini tidak berbuntut panjang.
5.Karakter individu atau kelompok
Hal ini biasanya terjadi ketika seseorang atau kelompok memiliki dendam pada n teman sebaya, kesalahan interpretasi pada perilaku korban.
Perundungan memiliki dampak negatif bagi korbannya, yaitu mudah marah, memiliki rasa dendam, rasa tertekan, dan merasa sedih. Selain itu, emosi yang negarif juga sering dirasakan oleh korban perundungan. Dampak psikis perundungan yang berbahaya adalah munculnya gangguan psikologis, seperti cemas berlebihan, takut, depresi, bunuh diri, dan lainnya. Korban yang mengalami perundungan di sekolah akan mengalami depresi dan gangguan mental.  
Smith (dalam Putri dan Suryanto, 2016) menyebutkan bahwa terdapat pendekatan yang dilakukan agar tidak terjadi perundungan di sekolah, yaitu:
1.Melakukan pendekatan dengan kebijakan;
2.Memotivasi peserta didik;
3.Menciptakan atmosfer kelas dengan menciptakan hubungan hangat antarpeserta didik;
4.Kurikulum menyediakan informasi mengenai perundungan, dampak yang ditimbulkan kepada korban dan pertolongan kepada peserta didik;
5.Mengatasi prejudice sosial dan sikap yang tidak sesuai atau diinginkan, seperti SARA;
6.Melibatkan peserta didik yang telah ditraining sebagai mediator grup untuk membantu mengatasi konflik;
7.Memberikan bentuk penalti nonfisik atau sanksi;
8.Melibatkan orang tua korban dan mengundang ke sekolah untuk mendiskusikan intervensi perundungan;
9.Menyelenggarakan semacam konferensi komunitas yang mendorong korban untuk menyatakan kesedihan mereka di hadapan pelaku, teman-teman, pendukung yang terlibat dalam kegiatan perundungan; dan
10.Pendekatan-pendekatan lainnya yang bertujuan untuk memberikan dampak perubahan positif bagi peserta didik.
Pendekatan-pendekatan tersebut akan berjalan dengan baik jika orang tua peserta didik juga ikut berpartisipasi dan mendukung penuh upaya pencegaha perundungan di sekolah. Kerja sama yang baik antara guru di sekolah dan orang tua di rumah sangat berpengaruh dan bertujuan agar sama-sama memantau perilaku peserta didik, baik di rumah maupun di sekolah sehingga perundungan tidak terjadi kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun