Jakarta Film Week yang diadakan pada tanggal 18-21 November 2021 merupakan sebuah perhelatan dimana para pembuat dan penikmat film berkumpul. Festival film ini menampilkan banyak karya para sineas dari berbagai negara. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta selaku penyelenggara memberikan ruang kepada industri kreatif untuk menunjukkan eksistensi setelah hampir dua tahun terdampak pandemik covid-19.Â
Salah satu film yang tampil pada Jakarta Film Week adalah Death Knot atau Tali Mati. Film ini tayang pada Jumat, 19 November 2021 di CGV Grand Indonesia. Film dengan genre horor ini tampil pertama kali di 2021 Udine Far East Film Festival di kota Udine Italia dan mendapatkan nominasi White Mulberry Award atas penyutradaan dari Cornelio Sunny dengan rumah produksi Matta Cinema dan Kathanika Entertainment.
Film yang diperankan oleh Cornelio Sunny sebagai Hari, Morgen Oey sebagai Adi, Widika Sidmore sebagai Eka, dan Djenar Maesa Ayu sebagai Ibu ini bercerita tentang kakak-beradik (Eka dan Hari) yang kembali ke kampung halaman ketika mendapat kabar duka atas kematian ibu mereka (Djenar Maesa Ayu) yang gantung diri. Bersama Adi (pacar Eka), mereka menghadiri pemakaman Ibu dan mencari pengurus rumah peninggalan keluarga.Â
Penduduk setempat yang tidak ramah karena menganggap Ibu sebagai dukun yang membuat kesepakatan dengan Iblis serta kejadian ganjil lainnya seperti penduduk desa yang gantung diri, membuat Hari mencari tahu kebenaran yang ada meskipun Eka sangat tidak nyaman dan ingin segera meninggalkan tempat itu. Namun pada akhirnya, kejadian aneh pun menimpa mereka ketika Adi mulai menunjukkan perilaku aneh.
Setting film yang bertempat di Kopeng, kaki Gunung Merbabu menambah suasana mistis layaknya film horor dengan adanya kabut dan nuansa gloomy.Â
Kamu tidak akan melihat setan dengan kostum atau make-up seram, karena semua pemain di film ini menampilkan ekspresi seram dengan handal, terutama Adi yang diperankan oleh Morgan Oey yang terlihat sudah keluar dari zona aman.Â
Morgan terlihat tidak main-main dalam mengeksplorasikan kemampuan beraktingnya. Bukan hanya seram yang didapat, tapi juga kengerian yang bikin bulu kuduk berdiri seakan hal itu nyata di depan muka kita. Sinematografi dengan komposisi yang pas juga membuat film ini tidak asal-asalan.
Ketika dalam sesi tanya jawab, sutradara sekaligus pemeran utama, Cornelio Sunny menjelaskan bahwa cerita ini disiapkan secara matang selama 8 tahun. Riset diambil dari cerita rakyat Gunung Kidul yang disebut Pulung Gantung.Â
Tidak tahu kapan akan ditayangkan di bioskop offline maupun online di Indonesia, yang jelas gaya cerita dari Death Knot yang menitikberatkan psikologi dan thriller telah mengubah gaya film horor Indonesia menjadi sesuatu yang baru dan pastinya harus kamu tonton nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H