Mohon tunggu...
febrianus
febrianus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bersikap melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Penggunaan Bahasa Gaul pada Era Milenial terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia

14 Maret 2023   14:17 Diperbarui: 14 Maret 2023   14:21 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa, agama, suku, dan keragaman budaya berlimpah di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Dalam hal berbicara, setiap daerah pasti memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Namun, terlepas dari keragamannya, bangsa yang berpenduduk lebih dari tujuh belas ribu pulau ini memiliki satu Bahasa persatuan yang sama  yaitu bahasa Indonesia, yang berfungsi sebagai alat komunikasi antara orang-orang dari daerah yang lainnya. Orang-orang dari setiap daerah dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang-orang dari daerah lain menggunakan bahasa ini.

Namun seiring berkembangnya zaman munculnya Bahasa gaul dan bahasa asing lainnya di kalangan  milenial mulai mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarkat. Penggunaan bahasa gaul oleh generasi milenial ini menyebabkan bahasa Indonesia menjadi tidak baik dan benar. 

Mereka menganggap bahwa jika mereka tidak memahami bahasa gaul, orang tersebut tidak up to date. Bahasa gaul menjadi lebih umum di masyarakat, dan tak jarang orang-orang terpelajar sering menggunakannya baik dalam bentuk tertulis maupun lisan, baik dalam suasana formal maupun informal.

Istilah Bahasa gaul yang sering di gunakan seperti "alay", "gemoy", "bucin", sering digunakan oleh generasi milenial saat ini. Kata-kata semacam ini sering disalah pahami oleh orang lain, terkhusus mereka yang tidak mengerti dan merasa asing dengan Bahasa tersebut. Biasanya penggunaan Bahasa gaul ini di kalangan remaja di gunakan sebagai sarana komunikasi antara sesamanya. Karena remaja memiliki bahasa mereka sendiri untuk mengekspresikan diri.

Penggunaan bahasa gaul yang semakin marak di kalangan milenial menjadi ancaman yang signifikan terhadap bahasa Indonesia dan berkontribusi pada penurunan kemampuan bahasa anak muda. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa Indonesia pada akhirnya akan hilang akibat tergusur oleh bahasa gaul dan bahasa lainnya di masa depan.

Efek, baik positif maupun negatif, yang dihasilkan dari penggunaan bahasa gaul ini. Salah satu contoh positif penggunaan bahasa ini adalah membantu seseorang menjadi lebih terbiasa dengan teman lama dan baru, membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan alami. Namun penggunaan bahasa gaul ini juga memiliki dampak negatif yang signifikan di samping efek positifnya yaitu, penggunaan bahasa Indonesia yang salah. Selain itu hasilnya adalah kurangnya pemahaman dan kesulitan dalam memahami bagaimana menggunakan bahasa Indonesia baku,baik dan benar.

Selain itu, siapa pun yang membaca atau mendengar kata-kata ini kemungkinan besar akan merasa terganggu, terutama mereka yang tidak terbiasa dengan bahasa atau kosa katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun