Mohon tunggu...
Febrianto Syam
Febrianto Syam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dosen

Dosen UIN Alauddin Makassar | Mahasiswa Doktoral Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Politik

Salah Pilih Pemimpin, Bisa Mengarah Ke Fasis

10 November 2012   00:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:41 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan langsung saat ini adalah salah satu upaya partisipasi politik masyarakat dalam menyampaikan serta memeilih pemimpin baik itu desa hingga kepala negara. Terlepas dari bagaimana proses pelaksanaan yang terjadi dalam sistem politik yang ada dalam negara tersebut. akhir-akhir ini juga mungkin biasa didengar istilah mengenai "raja-raja kecil" yang bermunculan di dalam pesta demokrasi di daerah terutama dalam setiap pemilihan.

Ada banyak hal yang sebenarnya mesti diperhatikan oleh masyarakat sebagai warga negara dalam memilih pemimpin desa maupun daerah seperti faktor psikologis yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang akan dipilih merupakan faktor yang sangat memepengaruhi gaya kepemimpinan maupun proses sistem pemerintahan yang kemudian akan dibangun nanti.

Perbedaan tingkat sosial dalam masyarakat juga merupakan salah satu jalan untuk tumbuh kembangnya fasisme di suatu negara, dimana negara yang memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup pesat sangat berpengaruh terhadap munculnya indikasi fasisme dalam masyarakatnya. disamping itu juga faktor industrialisasi yang ada juga penunjang yang baik untuk tumbuh kembangnya fasisme satu negara. Hal lain juga yang membuat fasisme itu hadir adalah adanya kekecewaan yang timbul dalam masyarakat dari proses demokrasi yang terlaksana. Dimana ketidak pusasan menjadi indikator yang juga sangat penting didalamnya. Masyarakat yang kondisinya sedang luluh lanta akibat dari sandang, pangan, papan mereka kurang terpenuhi yang mengakibatkan pilihan mereka di jatuhkan kepada calon pemimpin yang mampu menyokong kepentingan hidup mereka.

Akibatnya banyak dari pemimpin yang hadir akan memiliki peluang untuk menguasai masyarakat secara penuh dalam upaya menjalankan kepentingannya. karena mereka berfikir bahwa yang dibutuhkan masyarakat sudah terpenuhi dan masyarakat senang dengan kondisi seperti itu. Masyarakat dalam kondisi seperti itu terpaksa untuk mengikuti karena kebutuhan kehidupan yang mereka inginkan sehingga kecenderungan upaya menuju fasisme itu timbul dengan sendirinya dalam masyarakat dalam konteks tersebut.

Febrianto Syam, Mahasiswa Pascasarjana UI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun