Mohon tunggu...
Febrian Satya Prianggono
Febrian Satya Prianggono Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Seminaris SMA Seminari Santo Petrus Canisius Metoyudan Magelang

saya memiliki hobi dalam bidang seni terutama tarik suara.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Benarkah Digitalisasi Meratakan Pendidikan

24 September 2024   09:34 Diperbarui: 27 September 2024   11:25 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dari data tersebut dapat dibilang bahwa Indonesia memiliki tarif internet yang cukup mahal. Maka jika kita lihat dari sisi pendidikan, akan sangat membantu layanan internet gratis bagi para siswa yang dapat mengakses internet tersebut, namun berbeda hal bagi mereka yang tidak terjangkau dengan internet tersebut. Akan sangat menambah beban orang tua para siswa-siswi untuk membeli internet agar dapat mengakses pendidikan. Pendidikan yang adalah tonggak untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia, akan menjadi peluang meningkatnya kemiskinan. 

Perlu untuk sungguh disadari bahwa tujuan dari digitalisasi pendidikan untuk memperluas wawasan anak bangsa. Yang dimana banyak sekali tantangan mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang dimana dalam 1 wilayah negara ini terdiri dari banyak sekali pulau. Banyak pulau yang masih belum teridentifikasi dan akses ke beberapa tempat saja masih sangat sulit. 

Hal-hal sekunder atau hal-hal kecil seperti ini saya rasa masih butuh untuk diperhatikan juga. Untuk mengarah pada digitalisasi pendidikan haruslah meratakan juga akses pendidikan secara luring atau fisik. Karena masih banyak diluaran sana yang belum mendapat akses untuk mendapatkan pelajaran dasar seperti menulis, membaca, ataupun menghitung. 

Fokus pada digitalisasi bukan berarti kita melupakan fakta lapangan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang masih terhalang untuk mendapatkan akses pendidikan.  Masyarakat miskin ini malah semakin turun dan mereka yang sudah mendapat pendidikan akan semakin tinggi. Hal ini akan menciptakan jurang tak terselami. 

Selain itu tenaga pendidik yang harus terus beregenerasi setiap tahunnya. Hal ini karena teknologi terus berkembang setiap tahunnya yang membutuhkan guru yang terus update dengan teknologi yang ada. Saat ini jumlah guru mengalami kekurangan sebanyak 1,3 juta guru yang dapat menjadi sebuah alarm bagi pemerintah akan sulitnya regenerasi guru di Indonesia. 

Banyak hal yang harus disiapkan.

Dari fakta dan hal-hal yang kita lihat di atas, masih perlu banyak hal yang dipersiapkan oleh pemerintah dalam proses digitalisasi. Perjalanan yang masih panjang bagi bangsa Indonesia untuk merasakan manfaat sesungguhnya dari digitalisasi pendidikan ini. Dari apa yang kita lihat pemerataan akses internet masih sangat butuh dikembangkan terutama di daerah-daerah tengah dan timur. Masih banyak sekali celah ataupun tempat-tempat yang belum mendapat akses Internet ini. 

Hal-hal yang pemerintah perhatikan selain pemerataan Internet adalah pemerataan sekolah di setiap pulau mulai dari sekolah dasar, menengah pertama, dan menengah atas. Guru yang terus berkurang setiap tahunnya. Dengan berkurangnya guru setiap tahunnya maka akan sangat sulit bagi Indonesia untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Hal ini penting karena sebelum melangkah ke pendidikan digital, pendidikan konvensional perlu untuk diperhatikan. 

Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil adalah bahwa Indonesia ini sebenarnya mampu untuk melakukan digitalisasi dan hal ini merupakan langkah yang baik. Banyak hal positif yang akan dirasakan oleh bangsa ini apabila digitalisasi ini terlaksana secara merata. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dahulu terutama pada hal-hal yang fisik seperti infrastruktur, layanan wifi gratis, dan hal-hal lainya sembari melakukan transisi menuju digitalisasi pendidikan.

sumber pustaka :

Indonesia, Badan Pusat Statistik. (2024). Statistik Telekomunikasi Indonesia 2023. Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun