Stoikiometri larutan merupakan perhitungan kimia untuk reaksi yang berlangsung dalam larutan. Kemolaran zat dalam larutan menyatakan jumlah zat (mol) dalam larutann yang ditempatinya (1L). Satuan kemolaran adalah mol/L atau M. Jumlah zat yang terlibat dalam suatu reaksi, harus didasarkan pada persamaan reaksi yang terjadi. Ada berbagai reaksi dalam larutan asam-basa, antara lain sebagai berikut:
Reaksi Penetralan
Reaksi penetralan merupakan reaksi yang dihasilkan jika terjadi reaksi antara asam dengan basa. Jika larutan asam dan basa dicampurkan akan terjadi reaksi penetralan ion H+ dan OH-. Bukti terjadinya reaksi penetralan ini ditunjukkan oleh nilai H mendekati 7 (pH=7).
Reaksi Pembentukan GasÂ
Reaksi kimia dalam larutan, selain dapat membentuk endapan juga ada yang menghasilkan gas.
Gas hidrogen terjadi jika asam direaksikan dengan sebagian logam. Contohnya: 2 HCl + Mg MgCl2 + H2
Gas karbon dioksida antara lain dihasilkan dari reaksi antara garam-garam karbonat dengan asam. Contohnya: CaCO3 + 2 HCl CaCl2 + H2O + CO2
Reaksi PengendapanÂ
Reaksi dalam larutan tergolong reaksi pengendapan jika salah satu produk reaksi tidak larut di dalam air. Contoh zat yang tidak larut di dalam air, yaitu CaCO3 dan BaCO3. Untuk mengetahui kelarutan suatu zat diperlukan pengetahuan empirik sebagai hasil pengukuran terhadap berbagai zat. Berikut ini merupakan zat-zat yang sukar larut dan mudah larut. Contoh: Reaksi pengendapan: 2 NaI + Pb(NO3)2 PbI2 (s) + 2 NaNO3
Reaksi OksidaÂ
- Reaksi antara oksida basa dengan asam.
- Reaksi antara oksida asam dengan basa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H