Mohon tunggu...
Febrian Muhammad
Febrian Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB Ekonomi Syariah

Pencari ilmu. Masih terus belajar hingga akhir waktu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Ibu Bekerja terhadap Pola Komunikasi Keluarga di Masa Pandemi

12 November 2021   21:55 Diperbarui: 12 November 2021   22:02 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Mendapatkan pekerjaan adalah hak setiap warga negara terlepas dari gendernya wanita atau pria. Namun hal ini berbeda di mata masyarakat awam yang selalu memandang bahwa bekerja dan memiliki karir adalah hak mutlak seorang pria, terutama ketika mereka sudah berkeluarga. Banyak sekali stigma negatif yang muncul di masyarakat terhadap ibu bekerja. 

Stigma negatif seperti inilah yang membuat semakin banyak orang tua yang menikahkan anak perempuannya yang masih berusia belia, karena masih banyak orang tua yang berpikiran bahwa anak perempuan hanya memiliki peran domestik saja ketika sudah berumah tangga. Di era pandemi seperti ini, adanya kebijakan Work From Home (WFH) menyebabkan kehidupan seorang ibu yang bekerja tidak kondusif karena mengurus pekerjaan dan mengasuh anak dilakukan di tempat yang sama. Konflik keluarga di masa pandemi sering dikarenakan hal ini. Jika dibiarkan dapat menimbulkan hal yang besar bahkan perceraian.

Menjadi Ibu Bekerja, Kenapa Tidak?

Menjadi seorang ibu adalah peran yang penting dan berat bagi seorang perempuan. Namun menjadi seorang ibu juga merupakan sebuah anugerah bagi seorang perempuan karena bisa menjadi seseorang yang memiliki dampak besar dalam keluarga. Seperti yang kita tahu bahwa peran seorang ibu dalam keluarga lebih banyak dikaitkan dengan peran domestik. 

Peran domestik adalah peran yang dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas rumah tangga seperti, membersihkan dan membereskan rumah, mendidik dan merawat anak, memasak, dll. Sedangkan peran untuk mencari nafkah selalu dikaitkan dengan ayah atau suami. Tapi kenyataannya, seorang ibu atau istri mampu menjalani kedua peran tersebut dalam kehidupannya, mereka tetap menjalankan peran dan kewajibannya sebagai seorang ibu dan istri dalam keluarga sekaligus menjadi wanita karir.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Persentase pekerja formal yang berjenis kelamin wanita pada tahun 2020 sebesar 34.65%. Hal ini menunjukan bahwa jumlah wanita yang bekerja secara formal hampir 1/3 dari pekerja formal yang berjenis kelamin pria. 

Maka dari itu stop meremehkan peran ibu bekerja dalam keluarga karena seorang ibu atau istri yang bekerja juga tentu saja menjalani dua peran tersebut dengan alasan sendiri, bisa saja karena mereka adalah tulang punggung keluarga, memenuhi kecukupan pendapatan keluarga, jenuh dirumah, dll. 

Setiap ibu atau istri yang bekerja juga membutuhkan support dan dukungan dari dalam keluarga, sehingga perlu sekali menjaga komunikasi yang baik dalam keluarga agar mampu menciptakan semangat bagi ibu bekerja. Tidak ada salahnya bagi seorang ibu atau istri memilih untuk berkarir setelah berumah tangga selagi mereka tetap menjalankan peran dan kewajibannya menjadi seorang ibu dan istri dalam keluarga.

Peran Ibu Bekerja di Masa Pandemi

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan virus corona sebagai pandemi global pada tanggal 9 maret 2020. Artinya virus corona sudah menyebar hampir ke seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Ditemukannya kasus pertama di Indonesia pada bulan maret 2020 membuat pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan guna mencegah penularan lebih luas. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk mencegah penularan covid-19 di Indonesia adalah Kebijakan Work From Home (WFH). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun