Oleh : Kelompok 2 Kelas Kesehatan Mental C Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kesehatan mental mahasiswa telah menjadi perhatian serius di tengah meningkatnya tekanan yang dihadapi dalam dunia pendidikan tinggi. Saat ini, mahasiswa menghadapi berbagai tekanan yang dapat memengaruhi kesejahteraan mental mereka. Faktor-faktor seperti manajemen waktu yang buruk, tugas yang menumpuk, masalah keuangan, hubungan percintaan, masalah keluarga, dan ekspektasi yang tinggi terhadap diri sendiri menjadi pemicu utama stres. Artikel ini akan membahas fenomena stres pada mahasiswa, dampaknya, cara mengatasi stres, serta manfaat kesehatan mental secara umum.
Â
Faktor Risiko :
1. Manajemen Waktu yang Buruk : Mahasiswa sering kali masih belajar cara mengatur waktu dengan baik, dan ini dapat menyebabkan tugas menumpuk. Kebiasaan buruk ini meningkatkan stres mahasiswa.
2. Tugas yang Menumpuk : Beban tugas yang tinggi dengan tenggat waktu yang ketat seringkali menguras energi dan waktu mahasiswa, meningkatkan tingkat stres.
3. Masalah Keuangan : Masalah keuangan seperti biaya pendidikan yang mahal dan utang pendidikan dapat memberikan tekanan tambahan, memengaruhi kesejahteraan finansial dan emosional mahasiswa.
4. Hubungan Percintaan : Konflik dalam hubungan percintaan dapat mengganggu fokus dan kesejahteraan emosional, meningkatkan stres.
5. Masalah Keluarga : Masalah keluarga seperti konflik dengan orangtua atau tanggung jawab keluarga lainnya dapat menjadi sumber stres.
6. Ekspektasi yang Tinggi : Mahasiswa sering merasa tertekan oleh ekspektasi mereka sendiri, harapan orangtua, dan ekspektasi masyarakat. Ketika ekspektasi ini tidak terpenuhi, stres meningkat.
Dampak Stress yang tidak ditangani dengan baik:
Bila stres pada mahasiswa tidak ditangani dengan baik, dapat timbul konsekuensi serius bagi kesejahteraan fisik, mental, dan akademik mereka. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat terjadi jika stres tidak diatasi dengan tepat:
Â
1. Gangguan Kesehatan Mental yang Lebih Serius : Stres yang terus-menerus dan tidak diatasi dengan baik dapat berkembang menjadi gangguan kesehatan mental yang lebih serius seperti depresi klinis, gangguan kecemasan, atau bahkan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
2. Penurunan Prestasi Akademik yang Signifikan : Mahasiswa yang terus-menerus merasa stres dapat mengalami penurunan drastis dalam kinerja akademik mereka. Hal ini dapat berdampak pada penurunan nilai, gagal dalam ujian atau tugas, bahkan hingga mengakibatkan kelulusan yang tertunda atau bahkan tidak mencapai kelulusan.
3. Gangguan Kesehatan Fisik yang Lebih Parah : Stres yang tidak diatasi dengan baik dapat memicu masalah kesehatan fisik yang lebih serius seperti gangguan tidur yang kronis, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, dan masalah sistem kekebalan tubuh.
4. Peningkatan Risiko Perilaku Destructif : Mahasiswa yang mengalami stres yang tidak ditangani dengan baik mungkin cenderung mengadopsi perilaku yang merugikan diri sendiri, seperti penyalahgunaan zat, kebiasaan makan yang tidak sehat, atau bahkan mempertimbangkan tindakan menyakiti diri sendiri.
5. Isolasi Sosial yang Lebih Besar : Stres yang tidak diatasi dapat memperburuk isolasi sosial. Mahasiswa mungkin cenderung menghindari interaksi sosial dan mengasingkan diri dari teman dan keluarga.
6. Gangguan dalam Hubungan Pribadi : Tingkat stres yang tinggi dapat memberikan tekanan tambahan pada hubungan pribadi mahasiswa, baik itu dengan teman, keluarga, atau pasangan romantis. Hal ini dapat mengarah pada konflik yang lebih sering dan mempengaruhi kualitas hubungan.
7. Pengaruh Jangka Panjang terhadap Karier dan Kesejahteraan Masa Depan : Stres yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak pada masa depan mahasiswa. Kinerja akademik yang buruk dan gangguan kesehatan mental dapat mempengaruhi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan atau mengejar karier yang diinginkan.
Â
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali dan mengatasi stres pada mahasiswa dengan serius. Menyediakan sumber daya, dukungan, dan lingkungan yang mendukung kesehatan mental dapat membantu mencegah dampak negatif yang dapat timbul dari stres yang tidak ditangani dengan baik.
Â
Coping Stress :
Terdapat berbagai strategi atau metode untuk mengatasi stres yang dapat digunakan oleh mahasiswa. Pemilihan strategi ini tergantung pada preferensi individu dan keefektifan masing-masing dalam menghadapi tekanan. Berikut adalah beberapa contoh coping stress yang dapat digunakan:
Â
1. Relaksasi dan Meditasi : Teknik-teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, yoga, atau tai chi dapat membantu meredakan ketegangan fisik dan pikiran.
Â
2. Olahraga dan Aktivitas Fisik : Berolahraga secara teratur dapat membantu melepaskan endorfin, hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
3. Manajemen Waktu yang Efektif : Membuat jadwal yang baik dan memprioritaskan tugas-tugas dapat membantu menghindari tumpukan tugas yang dapat menimbulkan stres.
4. Komunikasi Terbuka : Berbicara dengan teman, keluarga, atau konselor tentang masalah dan tekanan yang dihadapi dapat memberikan dukungan emosional dan solusi yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya.
5. Teknik Relaksasi Otot Progresif : Latihan di mana otot-otot tubuh dispan dan kemudian dilepaskan secara bertahap dapat membantu mengurangi ketegangan fisik.
6. Seni Ekspresif : Melukis, menulis, atau melakukan kegiatan seni kreatif lainnya dapat menjadi outlet untuk mengekspresikan emosi dan mengurangi stres.
7. Mengelola Ekspektasi Diri Sendiri : Menerima bahwa tidak mungkin untuk selalu mencapai sempurna dan belajar untuk memaafkan diri sendiri jika terjadi kegagalan.
8. Mempraktikkan Mindfulness : Mengalihkan perhatian ke momen sekarang, dengan penuh kesadaran, dapat membantu mengurangi kekhawatiran tentang masa depan atau penyesalan tentang masa lalu.
9. Menjaga Keseimbangan Hidup : Memberikan waktu untuk hobi, aktivitas yang menyenangkan, dan istirahat yang cukup penting untuk mempertahankan keseimbangan dalam kehidupan.
10. Menghindari Penyalahgunaan Zat dan Kafein Berlebihan : Mengonsumsi alkohol, kafein, atau obat-obatan terlarang dapat memperburuk stres dan memengaruhi kesehatan mental.
11. Menggunakan Humor : Menertawakan situasi atau mencari hiburan dapat membantu meredakan tekanan emosional.
12. Menggunakan Teknik Penyelesaian Masalah : Membuat rencana konkret untuk mengatasi masalah atau tugas yang menimbulkan stres.
Setiap individu mungkin menemukan bahwa kombinasi dari beberapa strategi di atas atau metode lain yang cocok dengan diri mereka sendiri. Yang terpenting adalah memilih metode yang membantu individu merasa lebih tenang dan mampu mengatasi stres dengan lebih efektif.
Â
Manfaat Kesehatan Mental Secara Umum:
Kesehatan mental yang baik memiliki berbagai manfaat penting bagi kesejahteraan dan kehidupan sehari-hari seseorang. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan mental secara umum :
Â
1. Kualitas Hidup yang Lebih Baik : Kesehatan mental yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Individu yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung merasa lebih bahagia, puas, dan memuaskan dengan kehidupan mereka.
2. Kemampuan Mengatasi Stres : Orang dengan kesehatan mental yang baik cenderung lebih mampu menghadapi dan mengatasi tekanan, tantangan, dan situasi stres. Mereka memiliki kemampuan untuk mengelola emosi dengan lebih efektif.
3. Peningkatan Produktivitas : Kesehatan mental yang baik dapat meningkatkan produktivitas di tempat kerja, di sekolah, dan dalam kehidupan sehari-hari. Individu yang tidak terbebani oleh masalah kesehatan mental cenderung lebih fokus dan efisien dalam tugas-tugas mereka.
4. Kualitas Hubungan yang Lebih Baik : Hubungan interpersonal yang sehat membutuhkan kesehatan mental yang baik. Orang dengan kesehatan mental yang stabil lebih mampu memahami dan mendukung orang lain, serta memelihara hubungan yang kuat dan bermakna.
5. Kemampuan Mengambil Keputusan yang Lebih Baik : Kondisi kesehatan mental yang baik dapat membantu individu dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan berpikir dengan lebih jernih.
6. Meningkatkan Resiliensi : Individu dengan kesehatan mental yang baik cenderung lebih tahan terhadap tekanan dan cobaan dalam kehidupan. Mereka memiliki tingkat resiliensi yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan.
7. Mendorong Pertumbuhan Pribadi dan Pengembangan Diri : Kesehatan mental yang baik dapat membuka pintu untuk pertumbuhan pribadi dan pengembangan diri yang lebih besar. Individu yang secara aktif merawat kesehatan mental mereka sering lebih termotivasi untuk mengejar tujuan dan mimpi mereka.
8. Peningkatan Kesehatan Fisik : Terdapat keterkaitan erat antara kesehatan mental dan fisik. Merawat kesehatan mental dapat membantu meminimalkan risiko masalah kesehatan fisik dan memelihara keseimbangan antara keduanya.
9. Meningkatkan Daya Tahan Emosional : Individu dengan kesehatan mental yang baik cenderung lebih mampu menghadapi dan mengatasi peristiwa-trauma atau situasi sulit dalam hidup.
10. Pemeliharaan Keseimbangan Emosional : Kesehatan mental yang stabil memungkinkan individu untuk mempertahankan keseimbangan emosional dan mengatasi perubahan suasana hati yang alami.
Dengan memprioritaskan kesehatan mental, individu dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, membina hubungan yang sehat, dan mencapai potensi penuh mereka dalam berbagai aspek kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H