Dalam proses mencari makna mencintai. Seorang pemuda pergi berkelana. Saat ini ia tidak percaya cinta dari seoarang gadis dalam perjalananya. Dalam sepi hinga keramaian, mencoba membaur tapi tak mampu melebur. Didalam perjalannnya ia bersua dengan berbagai macam personal yang ia rasakan di dalam jiwa gadis-gadis yang ia jumpai.
Bukan kata cocok yang ia ingin, dan bukan juga bentuk nan cantiknya paras seorang gadis yang ia ingin dapatkan. Rasa nyaman, saling mengerti, dan saling percaya. Ia merasa itu keinginan yang umum untuk ia dapatkan. Dan ia percaya bukan hanya dirinya lah yang ingin mendapatkan hal itu.
Perjalanan berkelananya pada suatu saat.harus menepi, karena saat itu ia merasa menemukan seorang gadis yang membuatnya harus behenti belayar. Dan saat itu, ia merasa percaya dan yakin oleh gadih tersebut.Â
Nyaman, saling mengerti,dan saling percaya hampir sepenunya ia dapatkan. Namun, disaat ia terlalu percaya dan yakin. Ia terdampar di sebuah keambiguan disaat ia memilih menepi.Â
Penyesalan mungkin bukan kata yang tepat untuknya, rasa kecewalah rasa yang tepat yang tersematkan kepada gadis itu. Rasa kecewa itu, bukan tanpa sebab ia rasakan. Kecewa itu ia rasakan karena menjalakan dan membangun hubungan hanya dengan 1 pihak yang tulus didalam.
Hingga akhirnya, ia tersadar oleh rasa kecewa itu dan ia memilih sejenak melupakan makna cinta. Bukan berati ia menyerah untuk percaya makna cinta dari sorang gadis, hanya saja ia merasa masih banyak hal penting yang harus ia capai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H