Mohon tunggu...
Febrian Dwi Kartika Sari
Febrian Dwi Kartika Sari Mohon Tunggu... Guru - Creator

Nikmati seperlunya. Berjuang sepenuhnya! Karena kita cuma sebentar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku dan Diriku

29 Agustus 2021   09:07 Diperbarui: 29 Agustus 2021   09:26 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagaimana tidak merasa menjadi manusia
Seolah menjadi manusia yang paling tak bisa
Cukup diam sahaja
Hati seolah hancur tiada daya
Air mata menetes

Perlahan dan terus mengalir
Apa kabar aku?
Istighfar menjadi dahaga
Penenang jiwa
Pikiran berkeliling didepan mata

Akankah dunia masih menerima
Hamba-hamba amatiran
Yang tak berkesudahan
Mencoba memejamkan mata
Merasa, meresapi, meyakini bahwa aku bermakna

Namun perjalanan tak semudah membalikkan tangan
Berproses, berjuang menjadi hamba yang selayaknya
Pagi ini, hati beralunan istighfar itu
Cukup menjadi teman, nyaman dan bermakna
Semoga semua baik-baik saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun