Diskursus Kepemimpinan: Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme_Max WeberÂ
Max Weber adalah salah satu tokoh Sosiologi Klasik yang dapat disejajarkan dengan Emile Durkheim maupun Karl Marx. Pemikiran Weber cukup berbeda jika dibandingkan dengan dua tokoh sebelumnya. Weber lebih menekankan pada aspek tindakan sosial dan rasionalitas dalam mengkaji berbagai dinamika yang terjadi di masyarakat. Adapun kajian Weber tentang tindakan sosial dan rasionalitas menyentuh aspek sosial (perubahan sosial dan stratifikasi sosial), politik (konsep birokrasi), agama (etika Protestan), ekonomi (kapitalisme), maupun budaya masyarakat pada saat itu, sehingga Weber dikenal memiliki spektrum teoretis yang sangat luas jika dibandingkan dengan Karl Marx ataupun Emile Durkheim.
Salah satu karya Weber yang terkenal berjudul The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism (atau yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme). Secara garis besar, Weber melihat kecenderung bahwa dalam melaksanakan kapitalisme, para pemilik modal yang beragama Protestan Calvinis lebih unggul dan mudah meraih kesuksesan duniawi dibandingkan para pemilik modal lainnya. Hal ini bisa terjadi karena adanya doktrin yang diberikan kepada umat Protestan Calvinis, bahwa agar memperoleh keselamatan di akhirat, maka setiap umat manusia harus membangun keselamatan di dunia terlebih dahulu. Hal ini sejalan dengan semangat kapitalisme yang terjadi di Eropa pada saat itu. Dari penjelasan tersebut, kaitan antara etika Protestan dan semangat kapitalisme akan dijelaskan melalui tiga perspektif sosiologi pada umumnya, yaitu: perspektif fungsional, konflik, dan interaksionalisme simbolik. Untuk pembahasan lebih lanjut dapat dilihat pada bagian berikut ini.
What: Apa itu Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme?
Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme adalah konsep yang diperkenalkan oleh sosiolog Jerman Max Weber dalam karyanya yang berjudul Die protestantische Ethik und der Geist des Kapitalismus (The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism), pertama kali diterbitkan pada tahun 1905. Karya ini menjadi salah satu dasar penting dalam sosiologi dan teori modern tentang hubungan agama dengan ekonomi.
1. Etika Protestan
Etika Protestan merujuk pada ajaran agama Protestan, terutama dalam aliran Calvinisme, yang menekankan nilai-nilai seperti kerja keras, kesederhanaan, dan tanggung jawab individu. Ajaran Calvinisme juga memperkenalkan konsep predestinasi, di mana keselamatan manusia ditentukan sebelumnya oleh Tuhan. Hal ini menciptakan tekanan psikologis bagi individu untuk menunjukkan "tanda-tanda" keselamatan melalui keberhasilan di dunia.
2. Semangat Kapitalisme