Mohon tunggu...
febri kusumawati
febri kusumawati Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang gadis biasa yang tinggal di ujung Provinsi Jawa Tengah bagian timur dan menyenangi hal baru

Talk Less Do More

Selanjutnya

Tutup

Money

Eksistensi Koperasi di Abad Revolusi Industri 4.0

10 Juli 2018   16:47 Diperbarui: 10 Juli 2018   18:15 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep revolusi industri 4.0 pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Klaus Schwab. Ekonom terkenal asal Jerman itu menulis dalam bukunya, The Fourth IndustrialRevolution bahwa konsep itu telah mengubah hidup dan kerja manusia. Revolusi Industri merupakan suatu perubahan dalam dunia industri  yang terjadi pada generasi ke-4, peristiwa ini telah menyerang perindustrian dengan segala kemudahan dan keefektifannya. Sistem yang digunakan dalam industri generasi ke-4 ini barbasis teknologi, dengan peristiwa tersebut banyak masyarakat khususnya masyarakat desa yang ingin bersaing didalam pasar namun sulit dalam pencapaiannya karena mayoritas dari mereka banyak yang belum melek akan teknologi. Misalnya masyarakat yang memiliki usaha mikro atau kecil, mereka sekarang risau akan peristiwa tersebut karena mengancam usaha mereka.

Koperasi merupakan badan yang melaksanakan aktivitasnya berasaskan kekeluargaan serta gotong royong akan mampu menjadi inkubator bagi masyarakat desa menjadi pelaku usaha mikro yang kurang melek akan teknologi dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang mana sesuai dengan budaya masyarakat desa.

Koperasi yang sekarang telah mengembangkan teknologi dalam pengelolannya, jadi nantinya koperasi akan menjadi penyedia masyarakat yang menjadi pelaku usaha mikro dalam mengembangkan produksinya dalam persaingan pasar. Mulai dari proses produksi hingga sampai ketangan konsumen. Hal itu sesuai dengan yang disampaikan Bapak Koperasi kita Mohammad Hatta, diharapkan Koperasi menjadi soko guru perekonomian masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun