Selama masa pandemi COVID19, dalam proses pembelajaran guru mengalami kesulitan untuk mendapatkan hasil bermain mengikat dan melepas ikatan menggunakan media benda konkrit. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui media benda konkrit dengan metode pemberian tugas.
Bagaimanakah meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B melalui kegiatan mengikat dan melepas ikatan pada benda konkrit
Prosedur penelitian ini  adalah penilian tindakan kelas ( PTK ) model Kemmis dan Taggart dalam model ini tindakan pembelajarannya dilakukan secara berulang-ulang dan berkelanjutan ( siklus spiral ). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini mengacu pada model Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan dalam beberapa tahap setiap siklus yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan/observasi, dan (4) refleksi.
Diketahui hasil dari siklus I yaitu kemampuan fisik motorik halus anak secara klasikal sebesar 60,7% tergolong kualifikasi baik, namun secara individu sebagian besar anak pada prasiklus masuk kualifikasi mulai berkembang meningkat menjadi baik perkembangannya. Pada hasil pelaksanaan siklus II kemampuan motorik halus anak sebesar 78,5% tergolong kualifikasi berkembang sesuai harapan. Hasil observai menunjukkan peningkatan kemampuan motorik halus anak kelompok B sudah optimal tapi belum memenuhi target ketuntasan sehingga perlu dilakukan tindakan siklus III.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut saran yang dapat diberikan kepada guru PAUD Â (1) apabila ingin mengembangkan kemampuan motorik halus anak guru dapat mencoba dengan memberikan kegiatan yang menarik, yang memberikan pengalaman baru, disenangi anak dan tentunya mudah dilakukan namun bukan kegiatan yang monoton, kegiatan mengikat dan melepas dengan media benda konkrit bisa dijadikan referensi (2) alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan dapat menggunakan bahan alam yang biasanya dibuang tapi sekarang bernilai lebih untuk pembelajaran (3) penelitian ini dapat dikembangkan untuk melaksanakan penelitian yang sejenis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H