Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang memiliki peranan penting dalam pembelajaran disekolah dan dinegara kita tercinta Indonesia. Dalam konteks pembelajaran multikultural di sekolah dasar, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai alat komunikasi yang menjembatani berbagai perbedaan kebudayaan yang ada di tanah air.
Bahasa Indonesia memegang peran sentral sebagai alat komunikasi resmi dan simbol persatuan bangsa. Dalam konteks pembelajaran multikultural di sekolah dasar (SD), selain sebagai media pembelajaran, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebhinekaan. Pembelajaran multikultural yang variatif dapat menjadi kunci dalam membentuk generasi yang toleran dan menghargai perbedaan.
Multikultural diartikan sebagai keberagaman kebudayaan. Dalam dunia pendidikan, multikultural diartikan sebagai proses pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada penguasaan ilmu pengetahuan tetapi juga pada pengembangan sikap menghargai perbedaan seperti perbedaan budaya, suku, dan agama yang ada di sekitar kita. Proses belajar ini tidak berhenti sampai lulus sekolah saja, melainkan berlangsung seumur hidup (Derson & Gunawan, 2021).
Mengajarkan keberagaman budaya sejak usia dini sangat penting dalam upaya membentuk generasi muda yang menghargai perbedaan. Dengan memahami dan menghargai keberagaman, siswa akan tumbuh menjadi individu yang toleran, terbuka, dan mampu hidup berdampingan dengan orang-orang yang berbeda latar belakang disekelilingnya. Selain itu, mereka juga akan lebih mencintai bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya akan keragaman budaya. (Hermanto et al., 2021).
Bahasa Indonesia sangat penting untuk berkomunikasi dan digunakan di seluruh jenjang pendidikan, dari SD hingga Perguruan Tinggi. Fungsi ini sangat penting karena siswa memiliki latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda. Setiap siswa memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan guru dan teman-temannya tanpa terhalang oleh perbedaan bahasa daerah mereka. Â Â Â Â Â
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SD adalah agar siswa memiliki kemampuan berbahasa yang baik dan dapat digunakan secara efektif di masa depan. Mereka juga ingin menjadi bagian dari generasi yang akan melestarikan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, masuk akal untuk menganggap bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia memainkan peran penting dalam pembelajaran multikultural di SD.
 Pembelajaran multikultural bertujuan untuk menghargai dan memahami perbedaan budaya serta mendorong toleransi antarkelompok. Bahasa Indonesia memainkan peran yang teramat penting dalam mendukung tujuan ini. Dengan mengajarkan materi pelajaran yang mengandung unsur-unsur multikultural, siswa dapat belajar tentang keberagaman budaya di Indonesia, hal ini memungkinkan terjadinya kolaborasi, pertukaran ide dan pemahaman yang lebih baik antar siswa. Sebagai contoh, siswa dapat dikenalkan dengan cerita rakyat dari berbagai tempat di kelas Bahasa Indonesia. Cerita-cerita ini mengandung nilai-nilai moral dan budaya yang beragam dan berbeda. Selain itu, diskusi tentang adat istiadat dan tradisi dari berbagai suku di Indonesia dapat dilakukan dalam bahasa Indonesia. Hal ini memungkinkan semua siswa untuk berpartisipasi dan berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang adat dan tradisi masing-masing daerahnya.   Â
Selain itu, Bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai cara untuk menyebarkan pengetahuan dan nilai-nilai budaya bangsa. Siswa dapat belajar tentang keragaman budaya Indonesia dan tentang nilai persatuan nasional. Mereka juga dapat menumbuhkan rasa cinta di tanah air mereka. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai cara untuk berkomunikasi dan mempertahankan budaya bangsa. Meskipun Bahasa Indonesia sangat penting untuk pembelajaran multikultural, meskipun demikian, masih ada beberapa masalah yang perlu ditangani. Salah satunya adalah siswa berbeda dalam menggunakan bahasa dengan benar dan baik Siswa yang berasal dari daerah dengan bahasa daerah yang kuat mungkin mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan bahasa Indonesia. Guru harus memberikan bantuan dan bimbingan tambahan kepada siswa yang mengalami kesulitan ini. Pendekatan yang inklusif dan berpusat pada siswa dapat membantu mengurangi kesenjangan kemampuan berbahasa dan memastikan bahwa setiap siswa mengikuti pelajaran dengan baik untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Dalam peran mereka sebagai fasilitator, guru harus mengembangkan media pendidikan yang menarik dengan memungkinkan pembelajaran multikultural yang bervariasi, di antaranya: Pertama, penggunaan media dan teknologi dapat memperkaya pembelajaran multikultural. Aplikasi interaktif, video, dan animasi dapat digunakan untuk membawa kebudayaan dari berbagai daerah ke dalam kelasIni dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan membantu siswa memahami materi dengan lebih mudah. Kedua, kegiatan praktek dan kolaborasi, seperti proyek kelompok dan penampilan budaya dapat mendorong siswa untuk menjalin bekerja sama dan saling mengenal lebih dekat. Dalam kegiatan tersebut, siswa dapat mempraktikkan keterampilan berbahasa Indonesia secara aktif sambil mengenal budaya lain. Ketiga, menggunakan literatur dan karya sastra dari berbagai daerah dapat memperkaya wawasan siswa tentang kebudayaan Indonesia. Membaca cerita pendek, puisi, atau novel yang ditulis oleh penulis dari berbagai suku bangsa dapat memperluas pemahaman siswa tentang keberagaman budaya di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H