Mohon tunggu...
Febiola Mawar Berlianti
Febiola Mawar Berlianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya memiliki hobi traveling.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Perilaku Gen Z dalam Pemilu 2024

27 Juni 2024   09:42 Diperbarui: 27 Juni 2024   09:50 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada pemilu 2024 yang diadakan pada era serba digital, para aktor politik harus menyeimbangkan strategi dalam mendapatkan hati dari masyarakat terlebih pada gen-z yang mengambil peran penting dan memiliki pengaruh besar pada pemilu tahun 2024.  

Artikel ini menjelaskan mengenai bagaimana pengaruh dari keikutsertaan gen-z dalam menyukseskan pemilu 2024 dengan berfokus kepada media sosial sebagai wadah interaksi politik dan kepekaan gen-z dalam membawa perubahan bagi Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya teknologi, tentu hal tersebut juga membawa beberapa dampak yang kurang baik khususnya dalam pemilu 2024, seperti buzzer, penyebaran hoax dan minimnya filtrasi dalam bermedia sosial. 

Kurangnya edukasi untuk menjadi pengguna sosial media yang baik menjadi salah satu alasan munculnya permasalahan tersebut dalam menggunakan sosial media. Dengan demikian artikel ini menjelaskan mengenai para gen-z sebagai penyumbang terbesar pengguna sosial media yang berperan sebagai pemilih dalam pemilu 2024 dalam menggunakan sosial media sebagai sarana mencari informasi bahkan sampai sarana mendukung paslon yang mereka pilih. Selain itu, para aktor politik juga kerap menggunakan sosial media sebagai sarana marketing untuk menarik pemilih muda atau para gen-z dalam mencari suara.

Partisipasi politik oleh gen-z sangat berpengaruh besar dalam menentukan kemenangan dalam Pemilu 2024. Hal tersebut dikarenakan pemanfaatan media sosial yang digunakan oleh tim sukses tiap paslon untuk berkampanye dinilai sangat ampuh untuk mendapatkan suara dari gen z. Selain itu, gen-z juga dinilai berkapabilitas serta menjadi sebuah simbol generasi penerus bangsa untuk memicu generasi sebelumnya agar ikut berpartisipasi dalam pemilu. Pemilihan umum 2024 di Indonesia diperkirakan akan ditandai oleh partisipasi dominan generasi milenial dan gen-z. 

Generasi ini menunjukkan perilaku politik yang berbeda karena kritis dan terbuka terhadap informasi politik. Hal ini dipengaruhi oleh budaya digital yang berkembang pesat. Pergeseran ini menekankan relevansi etika politik sebagai pondasi kunci bagi kedewasaan politik, terutama di kalangan milenial. Oleh karena itu, peran gen-z dalam pemilu 2024 sangat berpengaruh. Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan zaman yang semakin modern dan mengikuti tren dari gen-z. Selain itu, informasi yang didapat oleh masyarakat cenderung lebih cepat dan lebih luas.

Media sosial lebih banyak digunakan oleh gen z, hal tersebut menjadikan sebuah lifestyle bagi kehidupan gen-z sehari-hari. Hal tersebut juga berdampak pada bagaimana cara mereka menggunakan media sosial sebagai ajang untuk menyatakan pendapat. Dalam dunia maya, informasi dapat menyebar secara mudah dan cepat viral dan menjadi sebuah topik hangat untuk dibicarakan di ruang publik. Hal tersebut menjadi sebuah kesempatan untuk melakukan praktik politik, karena media sosial menjadi sebuah wadah untuk kebebasan berpendapat. 

Berdasarkan hasil studi baru yang bertajuk "Survei Penetrasi" Internet Indonesia 2024" yang dilakukan oleh APJII alias Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, menunjukkan bahwa adanya penetrasi bagi pengguna internet di Indonesia khususnya tahun 2024. Adapun sebelumnya dilakukan survei yang melibatkan sebanyak 8.720 responden dengan ketentuan proporsional berdasarkan 38 provinsi. Survei ini dilakukan di rentang 18 Desember 2023 sampai 19 Januari 2024. Data terbaru menunjukkan jika terdapat peningkatan penetrasi bagi para pengguna internet di Indonesia yang meningkat 79,5 persen dari jumlah populasi terkini. Studi juga dilakukan dengan populasi survei yang melibatkan Warga Negara Indonesia berusia minimal 13 tahun.

Internet mewadahi adanya demokrasi di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya media sosial yang memfasilitasi aspirasi serta kebebasan berpendapat oleh masyarakat. Hal tersebut berhubungan dengan lifestyle gen-z yang gemar berselancar di internet.

Dengan adanya media sosial, membantu mempermudah para tim sukses dari masing-masing paslon untuk mendapatkan suara dan dukungan dari gen-z. Karena, pada sosial media terlebih pada tiktok, para tim sukses dapat membuat branding pada paslon masing-masing dengan mudah tanpa harus berkampanye langsung ke masyarakat. Prabowo yang memiliki kesan angker dipupus dengan istilah gemoy yang memiliki makna lucu dan menggemaskan dalam konteks positif. 

Sementara target audiens dari pasangan ini adalah anak muda. Dengan positioning "melanjutkan", tim Prabowo-Gibran menggunakan tagline "Indonesia Maju". Visual branding yang digunakan disesuaikan dengan target audiens yaitu anak muda seperti gambar yang dibuat dari teknologi AI (artificial intelligence) dengan wajah chubby dan penggunaan istilah gemoy. Branding Politik Capres-Cawapres 2024. Media sosial menjadi sebuah transisi bagi praktik politik yang dilakukan oleh aktor-aktor politik dan terbukti hal itu berhasil dalam membrandingkan paslon yang didukung.

Kapabilitas serta keaktifan gen-z dalam pemilu 2024 dinilai sangat tinggi. Ini dikarenakan kepekaan gen-z terhadapkeinginan untuk membawa perubahan bagi Indonesia dengan cara menyumbangkan keintelektualan serta suara yang dimiliki oleh mereka. Berdasarkan sumber dari setiafakta.com, program "Desak Anies" dan "Tabrak Prof" yang dianggap sebagai langkah inovatif.  Standar untuk menjadi presiden di masa depan akan semakin tinggi, terutama berkat upaya Anies dalam berinteraksi dengan masyarakat dan pendekatan unik Mahfud MD dengan "Tabrak Prof". Sulit bagi para gen-z untuk menerima kampanye kotor, seperti diiming-imingi uang.Keintelektualan dan kepekaan gen-z yang ingin mencapai perubahan bagi negaranya-lah yang menjadi alasan utama. Hal tersebut juga didukung dari fasilitas yang disediakan oleh para paslon, seperti Desak Anies dan Tabrak Prof.Mahfud.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun