Dalam 3 kuartal terakhir, Perkonomian Indonesia tetap berhasil mencapai lebih dari 5% diantara negara-negara yang terdampak The Perfect Storm. Hal inilah yang memprakarasi Indonesia bergabung pada Group of 20. Berdasarkan segala macam leading indicator yang ada pada jalur ekspansif, Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa prospek ekonomi di Indonesia diprediksi mampu mencapai sebesar 5.2% untuk tahun 2022 dan 5.3% untuk 2023. Dalam hal ini Pemerintah Indonesia mengupayakan berbagai kebijakan dan strategi untuk mencapai pembangunan ekonomi.
G20 atau singkatan dari Group of 20 sebagai gambaran sitem perkonomian di masa mendatang sangat memberikan prospek yang signifikan terhadap pemulihan ekonomi dunia, termasuk Indonesia, pasca pandemic. Hal ini dinyatakan dalam tiga pendekatan yaitu memperkuat kerjasama multilateral, dinyatakan dalam concrete deliverables, dan menetapkan arah.Â
Pada pendekatan pengukuhan kerja sama, G20 memfasilitasi dalam menyelesaikan berbagai dampak dan masalah-masalah global. Dalam G20 kemarin baru diperkenalkan pendekatan baru yaitu concrete deliverables yaitu projek aksi nyata yang sedang dalam proses penggarapan oleh negara-negera yang bergabung di dalam G20 ini. Kemudian, pedekatan terakhir yaitu penentuan arah untuk selalu ke depan. Dengan forum ini diharapkan mampu memberikan refrensi dan solusi terhadap masalah-masalah ekonomi dunia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H