Mohon tunggu...
Febi Mustaqim
Febi Mustaqim Mohon Tunggu... Human Resources - Writer

freelancer/blogger/budak dari kebebasan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Contoh Puisi Galau | Cahaya Pergi Tak Bersisa

18 Oktober 2024   22:09 Diperbarui: 18 Oktober 2024   23:06 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

isi hati bagai malam yang gelap gulita,
tanpa bintang bintang yang menghiasinya,
kosong isinya tanpa menyimpan banyak nama,
karena luka lama yang masih menjadi trauma,

haruskah aku mencinta, masih pantaskah aku bahagia,
setelah sekian banyak luka yang ku terima, sampai tak berasa hati ini mati rasa,


ku tulis aksara pada layar kacaku, lampiaskan hatiku yang kacau,


sedikit menghibur hatinya yang kacau dengan kosa kata semu,

tak sepadan dengan tusukan yang kerap kali bertamu,

Tergeletak tak berdaya di kelilingi tembok tembok yang tinggi,

menyendiri di bawah khayalan halusinasi yang tinggi,

tapi perlahan, cahaya pasti akan menyapa, meski lama kehangatan pasti akan terasa,

hadirkan warna indah pada setiap lembar kehidupan,karena berita pasti akan berubah seiring waktu berjalan bagai isi dalam koran.

pohon hijau tak letih untuk meng-oksigenisasi,tanpa pamrih tak seperti bapak bapak yang berseragam polisi,

jika ia yang kau cinta tak tercipta bukan untuk jadi milikmu, maka pulang lah, buanglah cinta, dan carilah dia yang mencintaimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun