Mohon tunggu...
Febi Leticia
Febi Leticia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA sederajat

Pemburu ilmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kagumku untuk Ayah

24 November 2024   14:50 Diperbarui: 24 November 2024   15:23 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di setiap tetes keringatmu

Di setiap derai lelah nafasmu

Demi aku, engkau rela menyita waktu tidurmu

Demi aku, engkau pun rela membiarkan hujan membasahimu.

Ayah, tiada karang setegar dirimu

Ayah, tiada kasih setulus dirimu

Aku tak mampu menjadi mentarimu

Aku pun tak mampu menjadi permatamu.

Maafkan anakmu yang tak mampu

Menjadi pelangi di pilunya harimu

Maafkan anakmu yang tak mampu

Menjadi bulan di gelapnya malammu.

Aku hanya dapat menjadi rumput ilalang

Aku hanya dapat menjadi rumput jepang

Meskipun sering di injak, kelak dapat kuat kembali

Meskipun sering di sakiti, kelak dapat pulih kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun