Mohon tunggu...
febi dwi putri
febi dwi putri Mohon Tunggu... -

menulis , menginspirasi, dan membumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Resume Negeri Para Bedebah

21 September 2013   04:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:36 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

ini adalah gambaran buku negeri para bedebah karya tere liye , mungkin sdra-sdra disini sudah membacanya karena cerita dari novel ini fiktif seperti fakta saya memilih untuk meresumenya melalui untaian bait-bait kata, silahkan disimak

satu satu dunia itu palsu

dua dua semua itu dusta

tiga tiga hapuslah semuanya

satu dua tiga alangkah gilanya

di negri para bedebah semua khianat tak lagi menggunakan topengnya, menggilanya kebusukan tak perlu lagi di tutupi . petarung maupun khianat tak ada bedanya. semuanya sama sama berkilah menyembunyikan sosoknya. ketakutan bukan lagi untuk kesalahan tapi keserakahan yang membabi buta , lawan teman kawan musuh semua terlihat sama . tak ada serigala yang terlihat sama semuanya berbulu domba. tak ada bangkai yang tercium semua menampilkan kebusukan. harta,tahta,keluarga semua di pertaruhkan karena ketamakan yang berkepanjangan. rantai serakah selalu berkesinambungan , tak kan terputus bagaikan mengupas kulit bawang semua ada baik disisi orang yang mau berlaku baik.

di negeri para bedebah semua terlihat sama, jangan kau kira kau berbeda karena kau bagian dari negri yang busuk ini. kau bagian dari sistem yang kotor ini. takut untuk mengakui ? takut akan ditertawai, oh bulshitnya dunia ini ketika fatamorgana hanya penghias saja dan pelangi merupakan goresan cahaya penyejuk kebusukan penghalal segala kemunafikan apakah kau berfikir kau adalah orang yang berbeda? dalam sistem dan negri ini kita semua sama tak perlu berusaha mnegatakan aku orang baik,bersih dan suci karena kau sama saja kau sama saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun