Mohon tunggu...
Febi Irawan
Febi Irawan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Sebaik-baiknya manusia adalah dia yang membawa manfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengatasi Obesitas

29 Juli 2023   19:51 Diperbarui: 29 Juli 2023   20:05 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan adalah gangguan medis ditandai dengan adanya penimbunan lemak pada tubuh sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan yang keluar dalam tubuh.

Kenapa obesitas dapat terjadi? Penyebab obesitas  beragam, mulai dari faktor biologis, pisikologis dan faktor sosial maupun lingkungan.

Di indonesia masalah tentang kesehatan khususnya obesitas setiap tahunnya kian meningkat. Selain berpotensi menimbulkan berbagai penyakit, obesitas juga dapat menyebabkan masalah psikologis. Penderita menjadi kurang percaya diri karena memiliki badan yang sangat gemuk dan rentan terkena stigma negatif dari masyarakat.

Obesitas, menurut penelitian merupakan faktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit diabetes mellitus, hipertensi, hiperlipidemia, penyakit jantung, reumatik sendi dan sebagainya. Untuk mengatasi masalah tersebut penderita obesitas dapat mengurangi kelebihan energi yang masuk dalam tubuh dengan berdiet.

Ada empat cara dalam melakukan diet, diantaranya diet serat untuk menghambat proses penyerapan nutrien penghasil energi sehingga rasa kenyang lebih lama, diet rendah kalori, puasa dan deit seimbang rendah kalori.

Bagi penderita obesitas, dalam melakukan diet sebaiknya berusaha untuk mengubah pola makan dan aktivitas fisik. Hal ini penting dilakukan untuk mengontrol makanan yang masuk dalam tubuh agar tidak lebih banyak dari energi yang dikeluarkan selama satu hari.

Para penderita obesitas biasanya dalam kesehariannya jarang makan, tetapi jika makan dalam porsi besar. Ngemil juga menjadi salah satu yang menyebabkan banyaknya energi yang masuk dalam tubuh. Biasanya makanan yang dikonsumsi tinggi akan kandungan karbohidrat. Selain itu aktivitas fisik para penderita obesitas terbilang ringan, sebagian besar waktu dihabiskan dengan bersantai atau cuma sekedar duduk saja.

Beberapa jenis makanan perlu dihindari terutama makanan yang tinggi akan karbohidrat, sebaiknya konsumsi makanan dengan kandungan protein tinggi sehingga dapat kenyang lebih lama karena lambung membutuhkan waktu lebih lama dalam mencerna protein. Buah dan sayur dapat digunakan untuk menggantikan karbohidrat.

Selain melakukan diet, penderita obesitas juga dianjurkan untuk menambah aktivitas fisik dengan melakukan olahraga. Hindari olahraga kardio yang berlebih, bagi penderita obesitas olahraga kardio itu sangat membebani kaki yang menopang tubuhnya. Berfokuslah pada pembentukan otot sehingga lemak yang hilang tidak menyebabkan kulit penderita obesitas kendur karena penurunan berat badan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun