Mohon tunggu...
Febe Liana
Febe Liana Mohon Tunggu... Arsitek - Architect

architect, interior designer & philosopher -wannabe, storyteller, sketcher, geometry seeker, nature & city explorer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krepyak, Jejak Arsitektur Tropis yang Terlupakan

26 November 2024   20:37 Diperbarui: 26 November 2024   20:41 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang terlintas dalam pikiran Anda saat mendengar kata krepyak? Mungkin sebagian besar dari kita akan membayangkan pintu atau jendela kayu sederhana dengan kisi-kisi yang dulu sering terlihat di rumah-rumah nenek. Namun kini, elemen arsitektur ini kian terpinggirkan, tergantikan oleh material modern seperti aluminium atau PVC yang lebih instan.

Di tengah arus modernisasi, pintu dan jendela krepyak sebenarnya menyimpan pelajaran penting tentang bagaimana arsitektur dapat menyatu dengan alam. Desainnya yang khas dirancang khusus untuk menghadapi iklim tropis: kisi-kisinya memungkinkan sirkulasi udara alami, menciptakan ventilasi silang yang membuat ruangan tetap sejuk tanpa pendingin buatan. Selain itu, krepyak juga mengatur masuknya cahaya matahari dengan lembut, menciptakan ruang yang terang tetapi tidak menyilaukan.

Namun, fungsi krepyak bukan hanya soal kenyamanan. Elemen ini juga adalah simbol keberlanjutan. Terbuat dari kayu lokal yang mudah diperbarui, krepyak menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan material modern yang sering kali tidak dapat didaur ulang. Penggunaan krepyak juga mendukung keberlangsungan hidup pengrajin lokal yang masih melestarikan tradisi pembuatannya.

Ironisnya, di era di mana isu lingkungan dan keberlanjutan menjadi perhatian utama, solusi lokal seperti krepyak justru semakin dilupakan. Arsitektur modern seringkali mengadopsi gaya global yang kurang selaras dengan kondisi tropis, menggantikan elemen-elemen tradisional dengan material yang kurang beradaptasi dengan alam.

Mungkin sudah saatnya kita berhenti sejenak dan melihat kembali ke belakang. Bagaimana jika kita mulai mengintegrasikan kembali krepyak ke dalam desain rumah modern? Dengan sedikit inovasi, krepyak dapat menjadi elemen yang fungsional sekaligus estetis dalam berbagai gaya arsitektur. Misalnya, pintu krepyak dapat diadaptasi menjadi panel sliding yang cocok untuk ruangan kecil, atau digunakan sebagai aksen dekoratif untuk mempercantik interior.

Sebagai masyarakat yang hidup di iklim tropis, kita memiliki tanggung jawab untuk melestarikan elemen-elemen ini. Bukan hanya sebagai bentuk penghargaan terhadap tradisi, tetapi juga sebagai langkah nyata menuju keberlanjutan. Mari mulai dari langkah kecil: mempertimbangkan krepyak untuk rumah kita atau mendukung pengrajin lokal yang masih setia membuatnya. Dengan begitu, kita tidak hanya menjaga warisan, tetapi juga memastikan masa depan yang lebih harmonis dengan alam.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun