Upcycling Plastic, Sea Savers Ajak Kampung Baru Nelayan Cilincing Ciptakan Lingkungan Bersih dengan Berkreasi

Kegiatan Upcycling Plastic Bersama Sea Savers di Kampung Baru Nelayan Cilincing, Sabtu (14/05/2022). Foto: Dokumentasi Martina Bunga Salsa

Sampah plastik masih menjadi topik hangat setiap tahunnya. Berdasarkan Kementrian Kelautan dan Perikanan, Indonesia berada pada peringkat ke-2 setelah China dalam penyumbang sampah plastik paling banyak di dunia pada tahun 2019 dengan menyentuh angka 3,21 juta metrik ton/tahun. 

Bersama Mahasiswa President University, Sea Savers bekerja sama dengan Sekolah Di Utara dan Waste4Change mengadakan sosialisasi bagi anak-anak di Kampung Baru Nelayan Cilincing pada 14 Mei 2022. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pengelolaan sampah dengan membuat kreasi dari botol plastik bekas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan kembali sampah plastik dengan maksimal.

Bagi penduduk Kampung Baru Nelayan Cilincing yang mayoritas bermata pencaharian nelayan, sampah plastik memiliki pengaruh besar dalam segi kualitas dan jumlah tangkapan ikan mereka. Maka dari itu, kegiatan ini bergerak untuk menanamkan sejak dini tentang tentang kepedulian akan penggunaan sampah plastik secara bijak. Selain itu, juga menanamkan semangat kepada anak-anak untuk memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang lebih bernilai dan berguna.

“Anak-anak sangat antusias, dilihat dari respon mereka yang interaktif saat kegiatan berlangsung. Mereka juga dapat mengikuti arahan dari panitia dengan baik.” Ujar Reyvina Washington selaku ketua panitia Sea Savers 2022.

Dengan mendatangkan perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, perwakilan dari Gubernur dan Wali Kota Jakarta, kegiatan ini didukung penuh untuk menjadi Kampung Baru Nelayan Cilincing yang tangguh dan terwujudnya peningkatan pengelolaan sampah di lokasi setempat.

“Harapannya terhadap Warga Cilincing semua bisa ikut berkontribusi, kita berkolaborasi dengan semua pihak stakeholder. Mulai dari masyarakat, teman-teman dari akademisi, NGO, dan lain sebagainya. Yakinlah kami Pemprov tidak bisa menjalankan tugas pengelolaan sampah ini sendiri. Jadi kita sama-sama berkolaborasi. “ Ujar Kepala Bidang Peran serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup, Agung Puji Winarko.