Seldha Fathya Rifiana, atau biasa dipanggil Seldha, lahir pada tanggal 22 Agustus 2000 dan di besarkan di Padang, Sumatra Utara. Sejak kecil, wanita berzoriak Leo ini suka sekali membaca buku dan menonton berita. Ayahnya yang setiap malam nonton berita di televisi, ia juga ikut duduk menemani.Â
Saat Seldha menginjak 11 tahun, ia kedapatan membuat video bedurasi 3 menit untuk membacakan berita arus lalu lintas jalur pantura. Dalam video itu, ia fasih membacakan laporan berita yg infonya entah darimana ia dapatkan.Â
Dengan menggunakan sisir sebagai microfonnya, seolah-olah menjadi reporter sesungguhnya. Ia juga sangat suka menulis dan membaca puisi. Notebook yang dibawanya selalu, tempat puisi itu dituliskan. Dari puisi tentang persahabatan, hingga bunga bunga ditaman.
Saat memasuki jenjang perkuliahan, Seldha memutuskan untuk menantang dirinya sendiri untuk merantau ke Pulau Jawa. Tak di sangka-sangka, salah satu teman dari Seldha memperkenalkan President University untuk menjadi langkah Seldha selanjutnya dalam melanjutnya studinya.
Mengingat pada masa kecil Seldha sudah memiliki ketertarikan membaca dan menonton berita, bahkan ia sering merekam diri sendiri sambil membacakan berita di depan kamera. Seldha merasa jurusan jurnalistik adalah pilihan yang tepat. Terlebih lagi, ia ingin menjadi agen perubahan dalam dunia jurnalistik karena zaman sekarang banyak sekali jurnalis yang sudah termakan api ingin populer saja.
Setelah berkecimpung dalam dunia jurnalistik, Seldha semakin yakin bahwa ini adalah bidang yang ia minati, karena jurnalistik merupakan pekerjaan yang turun langsung ke lapangan dan meliput berita.
Tidak hanya dalam bidang akademik, Seldha juga aktif dalam organisasi, yaitu di dalam President University Major Association Comminication atau di kampus lain disebut Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi. Seldha melihat peluang untuk mengembangkan diri dan memperluas lingkungan pertemanan ketika ia mulai aktif berorganisasi, yaitu belajar dengan melakukan.
Tidak berhenti sampai disitu, Seldha berpikir bahwa di luar sana masih banyak sekali kesempatan dan sarana untuk ia berkembang, belajar, dan berproses untuk menjadi individu yang lebih baik. Seldha melamar pekerjaan kepada lebih dari 50 perusahaan. Banyak penolakan yang ia alami, mulai dari hanya sampai tahap interview hingga tidak diterimanya konfirmasi atas lamaran yang diberikan.
Atas kerja keras Seldha, akhirnya ia diterima oleh RCTI+ sebagai Divisi Promotion dan Blog Writer di Company yang berbeda untuk melakukan magang selama empat bulan. Kesempatan ini didapatkan juga karena Seldha merupakan salah satu anggota HIMA Ilmu Komuniksi President University, koneksinya menjadi luas dan ada seniornya yang merekomendasikan Seldha kepada Human Resource di Company tempatnya bekerja.
Saat Kampus Merdeka sedang membuka program magang untung mahasiswa, Seldha melamar di banyak perusahaan tetapi terap banyak perusahaan yang menolaknya bahkan tidak menjawab email yang ia berikan. Tetapi ia tidak menyerah. Tanpa disangka sangka ia mendapat WhatsApp dari salah satu HR Tokopedia dan mengatakan bahwa ia lolos dan masuk tahap interview. Berkat kerja keras Seldha dan optimismenya, akhirnya mimpinya menjadi kenyataan. Ia menjadi karyawan intern di Tokopedia sebagai copywriter, sales, and marketing operations.
Disaat banyak orang yang menyepelekan dan dan ragu dengan Seldha, ia tetap pantang menyerah dan tetap percaya diri bahwa ia bisa menggapai mimpi yang ia inginkan. Karena terkadang, banyak sekali hal dan kesempatan yang datang tanpa kita sangka-sangka.