Mohon tunggu...
febby syafitri larasati
febby syafitri larasati Mohon Tunggu... -

Saya adalah mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keindahan Idul Adha pada Keberagaman di Indonesia

5 Oktober 2014   07:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:19 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita memiliki rasa toleransi yang tinggi sesama umat beragama. Negara kita kini terdiri dari berbagai macam agama, mulai dari Islam, Katolik, Kristen Protestan, Budha, Hindu, sampai dengan Kong Hu Cu. Tetapi tak bisa disanggal lagi, hal itulah yang membuat Indonesia tampak lebih indah. Karena kita belajar untuk lebih bisa memahami orang yang memeluk kepercayaan yang berbeda dengan apa yang menjadi kepercayaan kita.

Keberagaman tidak hanya ada pada antar beragama, tapi juga ada pada agama itu sendiri. Seperti kata pepatah, “كلّ رأس رأي“ setiap orang mempunyai pendapatnya sendiri. Begitu juga dalam beragama tentunya.

Islam adalah salah satu agama mayoritas yang ada di Indonesia. Dan Islam di Indonesia juga merupakan mayoritas terbesar umat muslim di Dunia.

Islam tidak hanya memiliki hari raya Idul Fitri, tapi juga Idul Adha. Idul Adha dirayakan pada setiap 10 Dzulhijjah. Idul Adha juga dikenal dengan sebutan “Hari Raya Haji”, dimana umat muslim yang berada di Saudi Arabia sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah.

Hari ini beberapa umat islam di Indonesia telat melakukan sholat idul adha di daerahnya masing-masing. Seperti di beberapa tempat, khususnya di daerah Solo, Jogja, Aceh, Sulawesi Selatan dan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Mereka yang melakukan sholat idul adha hari ini mayoritas dari Jama’ah Muhammadiyah, Jama’ah Latiful Akbar, maupun masyarakat-masyarakat yang mengikuti kebijakan masjid di sekitarnya. (SINDOnews.com, iBerita.com)

Bahkan hari Jum’at (3/10/2014) pagi, jama’ah naqsyabandiyah telah melakukan terlebih dahulu. Mereka menetapkan 10 Dzulhijjah 1435 Hijriyah lebih awal dua hari dari penetapan pemerintah. (Metrotvnews.com)

Malam ini adalah malam berserunya takbir bagi mereka yang akan merayakan esok hari. Lalu besok sesuai dengan penetapan pemerintah akan dilaksanakan sholat idul adha untuk Jamaah Nahdotul Ulama atau masyarakat yang mengikuti penetapan pemerintah.

Dan Jamaah Syattariyah akan melakukan sholat idul adha pada hari Senin (6/10/2014) . Mereka menentuan 10 Dzulhijjah berdasarkan penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal 1435 Hijriyah. (Antaranews.com)

Walaupun Islam memiliki begitu banyak Jamaah yang memiliki pendapat berbeda dalam masalah cara beribadah khususnya di Indonesia, Umatnya hanya memiliki satu tujuan. Tujuan umat islam adalah mengharap ridho Allah SWT.

Selain dinamakan hari raya haji, Idul Adha juga dinamakan “Idul Qurban”. Jadi tampaknya sangat ganjil jika kita berbicara tentang Idul Adha tanpa membicarakan soal qurban juga bukan?.

141244368296711586
141244368296711586

Qurban dimulai dari peristiwa besar yang dialami nabi Ibrahim, yaitu Allah mengujinya dengan perintah menyembelihan putranya (Ismail).Walaupun perintah itu hanya melalui mimpi, dengan ketabahan, ketulusan dan tawakal nabi Ibrahim menerima perintah itu.Ketulusanya tampak dan keberaniannya untuk tetap melaksanakan qurban. Walaupun setan dan iblis selalu berusaha menggodanya, namun nabi Ibrahim malah melemparinya dengan batu-batu kecil, yang akhirnya termasuk dalam prosesi pelaksanaan ibadah haji (lempar jumrah). Dan akhirnya pun Ismail ditukar oleh Allah dengan seekor sembelihan yang besar.

Adat Istiadat Indonesia yang sangat kaya kini tak bisa lagi dipisahkan oleh agama yang dianut. Salah satu tradisi orang Indonesia saat hari raya adalah mudik. Mayoritas umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri bersama keluarga besar. Bagaimana dengan Idul Adha?. Idul Adha hanya memiliki waktu yang sempit jika kita menggunakannya untuk mudik. Karena mayoritas Perkantoran, Pemerintah, dan Lembaga Pendidikan masuk pada hari Senin (6/10/2014).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun