Mohon tunggu...
Febby Salsabilla
Febby Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

My Parents is My Teacher

24 Juli 2021   19:50 Diperbarui: 24 Juli 2021   21:31 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saat ini, sistem pendidikan di Indonesia sedang mengalami tantangan baru yaitu dengan munculnya sebuah pandemi corona virus disease atau yang biasa disebut dengan COVID-19. Pandemi COVID-19 ini berdampak keseluruh sektor di Indonesia, mulai dari ekonomi hingga pendidikan. Di bidang pendidikan, seperti sekolah, madrasah, pondok pesantren, dan universitas ditutup agar mengurangi penyebaran dari virus COVID-19. Kemendikbud telah mengeluarkan surat edaran mengenai pembelajaran di rumah dengan metode PPJ (Pembelajaran Jarak Jauh).

Adanya pembelajaran yang berbeda dari luring menjadi daring ini, menuntut semua pihak mulai dari guru hingga orang tua murid saling bekerjasama. Hal tersebut, berpengaruh secara signifikan terhadap orang tua. Sejatinya orang tua atau keluarga adalah tempat pendidikan pertama bagi anak. Namun, peran orang tua di situasi pandemi ini merupakan penunjang bagi kelangsungan pendidikan dan prestasi anak kedepannya atau dapat disebut peran yang vital. 

Orang tua diharapkan membantu menggantikan peran guru di rumah dalam membimbing proses pembelajaran jarak jauh. Hal tersebut berdampak positif dan negatif bagi para orang tua, positifnya, orang tua dapat melihat langsung anak dalam perkembangannya, lebih mempunyai waktu lebih dengan anak, selaras dengan hal itu banyak pula kendala yang dialami para orang tua siswa.

Fakta di lapangan, dari hasil observasi melalui sosialisasi dan data google form pada beberapa orang tua siswa di salah satu SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) menemukan beberapa kendala yaitu selama pembelajaran di rumah, orang tua mengaku kurang sabar dan jenuh menangani kemampuan dan konsentrasi anak, orang tua kesulitan menjelaskan dan memahami materi pelajaran anak, orang tua tidak selalu mempunyai waktu full dalam mendampingi anak pada saat pembelajaran daring.

Salah satu orang tua siswa menyebutkan bahwa kendala terbesar dari pendampingan pembelajaran daring ialah karakter anaknya sendiri, ada yang konsentrasi anaknya hanya 10 menit, kelanjutannya anak tersebut malas untuk memperhatikan dan mendengarkan pada saat guru menerangkan. Beberapa orang tua siswa lainnya mengalami kendala tidak mempunyai waktu lebih untuk mendampingi dan memperhatikan anaknya pada saat pembelajaran daring, dikarenakan ia bekerja WFH dan banyak perkerjaan rumah yang masih harus diurus.

Dalam hal ini orang tua dituntut berstrategi kreatif dan sabar dalam menghadapi anaknya. Misalnya, selalu memberi apresiasi seusai pembelajaran daring, seperti memberi uang jajan lebih untuk ditabungkan yang nantinya dapat dibelikan buku atau mainan yang anak sukai, atau bisa juga memberi makanan sehat, ide apresiasi lain bisa berupa pemberian satu bintang dalam sehari, jika sudah terkumpul 5 bintang (sekolah Senin hingga Jum’at total 5 hari) dapat diganti berupa coklat atau snack kesukaan si buah hati.

Adapun kendala lain, terkadang orang tua sulit dalam mangajarkan dan memahami materi yang sulit dari guru, “... mau tidak mau saya kan harus belajar sendiri dulu, baru bisa diajarkan pada anak” dalam hal ini orangtua dituntut untuk bisa menjelaskan, menerangkan, dan bahkan akhirnya memaksakan suatu capaian bisa diraih si anak, hal ini yang semakin membebani pada anak karena anak di tuntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaan belajarnya tanpa melihat aspek psikologis anak hingga anak menjadi emosi dan kurang sabar. Dalam hal ini, orang tua harus terlebih dahulu mengenali psikologis dan ledakan emosi anak seperti apa dan cari tahu cara meminimalisirnya.

Selain itu orang tua harus membangun suasana rumah menjadi menyenangkan agar anak tidak mudah bosan, seperti melakukan dekorasi tempat anak belajar. Orang tua harus berubah lebih tenang, sabar, gembira dan penuh rasa syukur serta selalu memberi perhatian dan semangat lebih pada anaknya. Dengan begitu orang tua memposisikan anak sebagai sahabat. Sejatinya dalam proses pembelajaran daring ini peran orang tua persis dengan guru yakni mengajarkan, mengawasi, memfasilitasi, memotivasi, menumbuhkan kreativitas dan mengevaluasi hasil belajar anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun