Mohon tunggu...
Febby Fariska
Febby Fariska Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Penikmat senja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Macam-macam Pendekatan dalam Pembelajaran Orang Dewasa (POD)?

8 Juni 2023   16:46 Diperbarui: 8 Juni 2023   16:57 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Orang dewasa adalah seorang yang memiliki kemampuan dalam melakukan segala hal sendiri. Orang dewasa sendiri dalam melakukan suatu pembelajaran tidak serta merta hanya untuk mendapatkan nilai yang bagus namun tujuan pembelajaran orang dewasa mengarah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuannya dan menerapkan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang mereka alami.

          Menurut Unesco dalam (Kurniasari & Suhanadji, 2020) pendidikan orang dewasa adalah keseluruhan proses pendidikan yang telah tertata dari mulai isi, tingkatan, metode, yang dapat melanjutkan pendidikan sebelumnya, yang dapat dianggap dewasa oleh orang lain. Pendidikan orang dewasa berbeda dengan pendidikan anak-anak. Dalam pendidikan anak-anak proses pembelajaran dilakukan dengan bentuk identifikasi dan peniruan (modelling) sedangkan pendidikan orang dewasa proses pembelajaran dilakukan dengan pengasahan diri dalam memecahkan suatu masalah. Proses pendidikan orang dewasa hendaknya harus membuat suatu perkembangan atau perubahan dalam hal sikap dan perilaku ke arah kebaikan.

           Prinsip pendidikan orang dewasa merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan dalam menerapkan pembelajaran orang dewasa. Menurut (Kisworo, 2017) prinsip pendidikan orang dewasa yaitu penetapan tujuan pembelajaran, pemilihan materi pelajaran, hukum belajar, pengembangan sikap, minat, pengajaran pengetahuan, dan idealisme. Pembelajaran orang dewasa dapat diterapkan degan efektif apabila fasilitator mendorong warga belajar untuk mengeksplore pengetahuan yang ingin mereka cari serta membebaskan warga belajar untuk mengembangkan kepribadiannya untuk mengarah pada hal yang lebih baik. Fasilitator sebagai pengawas apabila dalam proses pembelajarn orang dewasa mengalami kesulitan.

Beberapa pendekatan pendidikan orang dewasa menurut Yusnadi (2002) yaitu :

1. Pendekatan Perumusan Masalah

       Pembelajaran orang dewasa dirumuskan dengan suatu masalah yang dialami oleh orang dewasa itu sendiri yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan belajarnya. Dalam menentukan kurikulum pendidikan orang dewasa harus dirancang dengan berpusat pada masalah. Pengalaman belajar serta motivasi belajar yang ada pada diri orang dewasa akan memiliki manfaat tersendiri bagi warga belajar serta dapat menumbuhkan rasa percaya diri atas kemampuan yang dimiliki oleh warga belajar. Pendekatan ini dapat menciptakan hubungan saling percaya antara warga belajar dan fasilitator.

2. Pendekatan Proyektif

          Pendekatan proyektif merupakan pendekatan yang diterapkan dengan cara menceritakan cerita pendek atau sebuah seni sandiwara dalam bentuk audio atau visual. Cerita pendek ini memiliki kegunaan untuk memberikan kesempatan kepada orang dewasa atau warga belajar dalam memahami tingkah laku dan alur dari cerita tersebut. Dengan cerita tersebut dapat mendorong warga belajar untuk memberikan tanggapan sesuai dengan pengalaman yang pernah mereka alami dan mendorong warga belajar untuk mengungkapkan perasaan yang dirasakannya serta pandangan pribadinya.

3. Pendekatan Appersepsi-Interraksi

       Pendekatan Appersepsi-interraksi dilakukan dengan mengidentifikasi tema-tema masalah di kehidupan sehari-hari warga belajar. Dalam menggunakan setiap pembelajaran warga negara mengimplementasikan pengalaman dan perasaannya dengan media visual yang ada pada folder (Appersepsi). Kemudian warga belajar melakukan suatu interaksi dengan orang lain dalam rangka mendiskusikan isi dari folder tersebut. Pada pendekatan appersepsi-interraksi warga belajar diberikan dorongan untuk berpikir mandiri dan menyelesaikan tema-tema masalah dengan daya imajinasi mereka sendiri.

4. Pendekatan Perwujudan Diri Sendiri

       Pendekatan perwujudan diri sendiri adalah perwujudan yang berpusat pada diri orang dewasa, membangun hubungan antara fasilitator dan warga belajar, membangun konsep diri yang positif, dan berorientasi pada kreativitas pada orang dewasa,

Referensi : 

Kisworo, B. (2017). Implementasi Media Pembelajaran Berbasis Prinsip-Prinsip Pendidikan Orang Dewasa Pkbm Indonesia Pusaka Ngaliyan Kota Semarang. Journal of Nonformal Education, 3(1), 80--86.

Kurniasari, U. N., & Suhanadji. (2020). ANALISIS PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ORANG DEWASA PADA SEKOLAH PEREMPUAN DESA KESAMBEN KULON GRESIK. Jurnal Pendidikan Untuk Semua Tahun, 4(2), 58--68. https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpls/article/view/13540/0%0Ahttps://journal.unesa.ac.id/index.php/jpls/article/download/13540/5620

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun