Kendaraan dewasa ini semakin bertambah banyaknya. Ratusan model terbaru diluncurkan oleh berbagai perusahaan. Dimana perusahaan ini terus bertanding untuk menciptakan produk yang sangat bagus demi menarik hari konsumen. Ini dilakukan juga untuk mencapai keuntungan yang semaksimal mungkin. Tak heran para konsumen akan menjadi ragu dalam membeli kendaraan karena banyaknya perbandingan dari kendaraan lain. Motor saja misalnya, ada buatan Yamaha, Suzuki, Honda, Kawasaki danberbagai macam lainnya.
Itulah berbagai macam variasi kendaraan yang ada saat sekarang ini. Dengan banyaknya kendaraan yang ada di Negara Indonesia, maka tak heran sering terjadi kemacetan di kota-kota besar. Itulah penyebab utama kemacetan dan kecelakaan. Ini semakin menambah pekerjaan dari seorang Polantas.
Ada disuatu jalan di Kota Padang. Persimpangan empat By Pass, tepatnya simpang empat yang tujuannya Anduring, Kampus Unand. Disini sering terjadi kemacetan dan juga kecelakaan. Terkadang penyebabnya karena lampu 3 warna nya yang sering tidak berfungsi dan juga pengendaranya banyak yang ugal-ugalan.
Sore itu tanggal 2 di bulan keempat tahun 2012, kebetulan saya melintasi jalan By Pas ini. Saat itu lampu bewarna merah sedang menyala.Ada beraneka kendaraan saat itu. Ada angkot, truk, mobil pribadi dan sepeda motor yang sedangantri menunggu giliran untuk jalan. Di keadaan seperti inilah yang sering ditumggu-tunggu pengendara sepeda motor. Lampu 3 warna seolah lampu yang ada di sirkuit balapan saat mau start. Saya melihat ada 3 buah sepeda motor yang pengendaranya siswa SMA. Dengan perlengkapan motor yang miskin dan seragam motor yang minim. Mereka bersiap-siap di barisan paling depan yang dekat dengan lampu yang 3 warna. Raungan bunyi mesin memecah suasara senja dikala itu. Jantung berdebar, pikiran terpusat dengan warna yang ditunggu-tunggu.
Akhirnyawarna hijau pun muncul, bruuuummmmmm….
Tiga sepeda motor langsung saling mengejar satu sama lain. Disini tampak nyata seolah melihat pertandingan Moto GP secara langsung. Mereka berpacu tanpa menghiraukan pengguna jalan yang lain. Dan hampir saja menabrak sebuah angkot yang sedang berhenti menurunkan penumpang dipinggir jalan. Saya berpikir mungkin saja mereka itu punya nyawa cadangan. Mereka yang tidak takut mati. Walaupun sudah hampir jatuh dan bersenggolan dengan kendaraan lain. Tapi tetap saja kebut-kebutan walaupun tidak memakai pengaman seperti helm dan pengaman lainnya. Sehingga itu sering menjadi tradisi oleh sebagian orang di persimpangan ataupun disetiap lampu merah. Kenapa bisa terjadi? Siapa yang salah?? Bosankah kita dengan kehidupan?? Kembalilah kepada kesadaran sendiri. Syukurilah kehidupan yang diberikan Allah yang hanya semntara . .#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H