Assalamu'alikum bertemu lagi di blog saya kali ini. kali ini penulis akan membehas tentang masalah taksonomi. Sering kita ketahui bahwa taksonomi dipakai dibidang pembelajaran biologi. Biasanya taksonomi dalam ilmu biologi membahas tentang pengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokkan makhluk hidup ini bisanya berdasarkan karakteristik makhluk hidup yang jenisnya sama. Namun, ternyata taksonomi tidak hanya dilingkup imu biologi tapi bisa menckup lingkup bermacam-macam. Contohnya saja dalam lingkup pendidikan. Salah satunya dijenjang PAUD taksonomi dipakai dalam pengelompokkan dalam perencanaan pembelajaran.
Taksonomi pengelompokan dalam perencanaan pembelajaran di PAUD biasanya berupa perencaan pembelajaran harian, mingguan dan semester. Perencanaan pembelajaran sangatlah penting untuk mengolah dan mengatur pembelajaran agar tertata rapi dan  agar kegiatan pembelajaran berjalan lancar.
Kegiatan pembelajaran juga perlu pengelompokan  agar kegiatan pembelajaran memiliki tujuan yang jelas. Dengan adanya tujuan yang jelas ini membuat kegiatan pembelajaran teratur dan sesuai dengan harapan. Sehingga harapannya kegaitan pembelajaran dapat menjadi hal yang menyenangkan bagi anak usia dini. Sebab anak usia dini memiliki karaktersitik yang unik dan juga memiliki dunianya sendiri yaitu dunia bermain.
Karakteristik yang unik ini dimiliki setiap anak usia dini. Misalnya saja dalam hal minat dan bakat. Sepertinya minat dan bakat ini sudah saya bahas di blog kemarin. Contoh minat dan bakat anak memiliki kepribadian yang unik diantaranya anak A memiliki minat dan bakat dibidang bermain musik, sedangkan anak yang B memiliki minat dan bakat dibidang olahraga. Jadi setiap anak memiliki kepribadian unik yang mungkin setiap anak memiliki cirikahsnya sendiri sehingga jangan samakan anak yang satu dengan anak yang lainnya.
Nah, dari cerita diatas dapat diambil kesimpulan kalau anak itu tidak mudah ditebak apalagi dalam hal minat dan bakatanya ataupun  dalam hal lainnya. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan pembelajaran yang tepat agar anak juga dapat mencari minat dan bakatnya yang sesuai dengan kepribadiannya.
Dari situ peran orangtua dan guru sangat berpengaruh dalam kepribadian anak. apalagi anak usia dini lebih banyak melihat dan mengikuti apa yang dilakukan oleh orangtua atau juga guru. Dengan itu maka orangtua dan guru harus menjadi role model bagi anak, tentunya dalam hal kebaikan. Biasanya anak yang memiliki orangtua dan guru yang selalu bersikap baik dihadapan anak maka anak juga akan meniru apa yang dilakukan oleh orangtua atau juga guru.
Misalnya saja adik sepupu saya yang umurnya sekitar 5 tahun, orangtuanya selalu membaca doa keluar rumah ketika hendak pergi ke suatu tempat. Sang anak selalu memperhatikan apa yang dilakukan oleh orangtuanya tersebut. Dengan berjalannya waktu sang anak mulai mengikuti apa yang dilakukan oleh orangtuanya tersebut dengan kata lain anak akan terbiasa dengan melakukan hal yang baik seperti yang dilakukan oleh orangtunya.
Cerita tersebut membuktikan bahwa apa yang dilakukan oleh orangtua turut mempengaruhi kepribadian anak entah itu baik ataupun buruk. Oleh karena itu sikap dan perilaku orangtua harus selalu dijaga dan juga mengajarkan kebaikan ketika dihadapan anak, dengan itu anak akan terbiasa dengan perilaku dan sikap yang baik.
Tidak hanya orangtua saja yang harus memiliki sikap dan perilaku yang baik, namun juga lingkungan sekitar anak juga harus bernuansa dan mendukung kedalam perilaku yang baik. bisanya lingkungan sekitar anak ini menjadi faktor pendukung kedua yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk kepribadian anak.
Kembali lagi ke topik yang dibahas mengenai taksonomi dalam perencanaan pembelajaran. dengan adanya pengelompokkan pperencanaan pembelajaran membuat anak akan terbiasa dengan kegiatan yang teratur dan akan memudahkan anak untuk melalukan kegiatannya secara nyaman serta juga tidak terpaksa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Misalnya saja ketika awal kegiatan pembelajaran anak terbiasa berdoa terlebih dahulu dan juga ketika masuk kelas anak dibiasakan ada sopan santun kepada orang yang lebih tua.
Dengan adanya pembisaan yang sudah dirancang dalam kegiatan pembelajaran di jenjang PAUD membuat anak akan mengikutinya dan terbiasa dengan kegiatan baik yang sudah direncakan di sekolah.