[caption caption=" Gambar Dokpri: Ulat Sagu"][/caption]
Kalau di Indonesia kegiatan berburu ulat sagu selalu diindentikkan dengan kebiasaan suku Kamaro di Papua. Kegiatan menantang ini..., banyak mengundang decak kagum para ‘traveller’ yang telah bertualang di bumi cendrawasih tersebut. Tak jarang bagi mereka yang menyukai kegiatan menantang ini! Rela masuk hutan berburu bersama suku asli demi mengobati rasa penasaran tentang lezat ulat sagu yang kaya protein tersebut.
Nah..., berbeda di Sarawak! Kegiatan mencari ulat sagu atau ulat mulong’ ini..., biasanya dilakukan oleh masyarakat dayak di Sarawak. Tapi, bagi Anda yang kurang biasa masuk hutan atau tidak suka bertualang di alam liar Borneo. Ada baiknya Anda melakukan perburuan ulat sagu ini..., di pasar-pasar tradisional di Sarawak saja. Tak sulit untuk mendapatkan ulat sagu di Sarawak. Bertandanglah ke pasar-pasar tradisional di Negeri ini. Salah satunya adalah pasar tradisional yang bernama Market Bandar Riyal. Pasar Bandar Riyal ini terletak di daerah Samaindah yang masih berada di kawasan kota Samarahan-Negeri Sarawak. Di pasar tradisional inilah! Anda bisa menjumpai ulat sagu yang dijual bebas.
[caption caption="Gambar: Dokpri"]
Harga untuk satu ekor ulat sagu bervariasi tergantung besar kecilnya ukuran ulat sagu. Untuk ulat sagu kualitas bagus dan besar seharga satu ringgit per ekornya sedangkan untuk ulat sagu berukuran sedang akan dipatok seharga 40 sen per ekornya. Nah..., pilihan tergantung ditangan Anda. Jadi tunggu apalagi! Ingin mencicipi kuliner kampung yang menantang. Datang aja ke pasar ini..., Anda bisa membeli ulat sagu sebanyak yang Anda mau. Ulat sagu bisa di makan mentah dengan membuang bagian kepalanya, bisa juga dipepes dengan cara dimasak dalam bambu lalu dikasih bumbu, ataupun dibakar! Semuanya tergantung selera Anda. Anda tertantang untuk mencobanya kalau si penulis belum berani melakukannya! Secara melihatnya saja ehmmm..., Bagaimana mau makannya he...he. Penulis hanya menikmati secangkir kopi bertuliskan happy new year 2016 saja walaupun new year 2016 sudah berlalu.
[caption caption="Gambar Dokpri"]
Catatan kaki:
ulat mulong adalah sebutan untuk ulat sagu bagi masyarakat asli Sarawak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H