[caption id="attachment_413834" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar Dokumen pribadi; Ron Thal dan Tuku"][/caption]
[caption id="attachment_413836" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar Dokumen Pribadi; Ron Thal saat di atas panggung "]
Konsep konser panggung terbuka Ron ‘Bumblefoot’ Thal yang digelar di luar gedung Pustaka Negeri Sarawak-Kota Kuching 24 April 2015, pukul 07.30 pm s/d 10.00 pm waktu Sarawak. Moment special ini terselenggara atas dasar kerjasama Pustaka Negeri Sarawak dengan kedutaan Amerika Serikat dalam rangka Program Musik Lintas Budaya.
Meski acara yang dijadwalkan untuk live konser Ron Thal sempat mundur kurang lebih satu jam dari jadwal yang telah ditentukan. Namun, tak membuat para penggemar yang datang lebih awal untuk bergeser sedikitpun dari zona penonton yang telah disediakan. Semua pengunjung berebut untuk berdiri paling terdepan untuk menyaksikan sosok idola mereka lebih dekat lagi. Selain bejibunnya penonton daerah adapula penonton yang datang dari berbagai penjuru negeri diantaranya ada pengunjung yang berasal dari Rusia, Jerman, dan Indonesia.
[caption id="attachment_413837" align="aligncenter" width="300" caption="gambar Dokument Pribadi; Mal Imran artis lokal Sarawak"]
Sebelum suara gitar legendaris G N’ R ini meretakkan Gedung Pustaka Negeri Sarawak, acara lebih dulu dibuka Mal Imran penyanyi daerah asal Kuching-Sarawak. Dengan logat khas melayu Sarawaknya, Mal Imran menyapa penonton yang datang dengan dua tembangnya, yakni 'Lepaskan Aku' dan 'Cinta Sukar Ditafsirkan'. Lalu disusul dengan pentingan dawai gitar milik Ron yang memecah ombak lautan penonton..., tepat di garda depan.
Wow, suasana semakin hidup saat dua artis lokal Sarawak yaitu Tuku’ Kame’ dengan gitar tradisionalnya 'Sape' dan Mal Imran berkolaborasi dalam satu panggung bersama Ron Thal lewat tembang hit G N’ R 'Sweet Child O’ Mine'. Makin malam acara makin membara pentingan dawai gitar Ron Thal kian cetar membahana di langit Sarawak. Kepiawaiannya bermain gitar di atas panggung terus mengundang riuh suara tepuk tangan penonton sekaligus teriakan permintaan kepada sang gitaris legendaris ini: “Kami mau lagi! Kami mau lagi...lagi...lagi!”
Seakan belum puas masih ingin lagi dan lagi...! Akan tetapi setiap ada permulaan pasti ada akhir. Maka, akhir yang indah ditutup Ron lewat lagu Don’t Cry. Meski, konser ini lebih banyak terkesan dengan adegan musik secara improvisasi sehingga terdengar instruksi Ron kepada teman band Tuku’ Kame’, “G...C... B...C..B..A…D minor G...C..., you got it! So, that’s the verse, F...G...A minor...!” untuk mencocokkan kunci gitar dengan bait lagu Don’t Cry. Namun, hasil kolaborasi musik diantara Ron dan Tuku’ Kame’ sukses luar biasa. Di akhir lagu
tersebut, Ron berkata, “Thank you very much ...! We are going to do this again for sure!”
"Hik...hik...." penonton sedih karena nggak mau berpisah.
Sebelum turun dari pentas, Ron masih terus menyapa manis penggemarnya, “You are so wonderful, we’ve got to do this again...! Thanks to all of you for being here! Thank you so much!” sontak penonton bersorak, “We Love You, Ron!”
“I love u too!” Ron replies.