Mohon tunggu...
ferra.F
ferra.F Mohon Tunggu... Freelancer - Berbagilah ilmu lewat tulisanmu

Salam hormat dan salam kenal dari belahan dusun nun jauh Kalimantan Timur(Borneo Island)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menggali Sejarah Dari Musium Kucing Hingga Kota Kuching

12 Mei 2015   20:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:06 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_416953" align="aligncenter" width="454" caption="Dokumen Pribadi;Gerbang Musium Kucing di Kuching"][/caption]

[caption id="attachment_416954" align="aligncenter" width="448" caption="Dokumen Pribadi"]

1431437895515606975
1431437895515606975
[/caption]

[caption id="attachment_416955" align="aligncenter" width="440" caption="Dokumen Pribadi"]

1431437945152168772
1431437945152168772
[/caption]

Jangan berharap penuh! Anda akan melihat kucing berkeliaran ataupun berlenggak-lenggok bak model di jalan-jalan utama kota Kuching. Kalau Anda beruntung Anda akan menemukan mereka berseliweran di kedai-kedai makan. Sepintas banyak orang berasumsi bahwa Kota Kuching adalah pencerminan surganya para kucing. Tapi benarkah ungkapan itu! Mari kita cek, yuk!..., Sebelum jauh kita melangkah ke Musium Kucing ada baiknya kita tau dulu asal usul terjadinya kota Kuching hingga kota ini memilih binatang kucing sebagai Ikon kotanya. Kenapa saya tertarik ingin tau asal usul kota Kuching. Pertama: Apa hubungan kota Kuching dengan binatang lucu berkaki empat ini. Kedua: apa hubungan musium kucing dengan kota Kuching itu sendiri. Ketiga: yang membuat benak saya bertanya lagi! Kenapa tulisan pada nama kota Kuching tidak sama dengan nama binatang itu sendiri yakni ‘kota Kucing tanpa huruf ‘H’?...

Menurut versi masyarakat daerahnya bahwa kota Kuching pernah dihubungkan dengan nama pokok mata kucing atau pohon buah mata kucing yang kita sebutan buah duku kalau di Kalimantan Timur. Pohon mata kucing itu banyak tumbuh disekitar tepian kota Sarawak. Konon, di sekitar pohon buah ini sering dijumpai kucing - kucing liar bermain ria. Cerita inilah yang menghubungkan nama kota Kuching dengan binatang kucing. Dan, perlu diketahui bahwa untuk masyarakat Sarawak, binatang kucing lebih dikenal dengan sebutan pusa’ dan meong tetapi bukan Kucing.

Sedang menurut versi cerita orang tua bahari nama kota Kuching diambil dari istilah ‘Kuchin’ atau Chocin. Istilah pelafalan kuno sering digunakan oleh masyarakat India atau Indo-China untuk pelabuhan. Perkataan itu terucap dan berkembang di masyarakat terutama dalam praktek perdagangan. Waktu itu, banyak kapal yang berlabuh ke sungai Sarawak untuk melakukan aktivitas perdagangan. Nah, pelabuhan tempat berlabuhnya kapal para pedagang itu di namakan ‘Kuchin’ atau Chocin. Dulunya, istilah ‘Kuchin’ atau Chocin ini mengarah pada arti pelabuhan. Seiring bertambahnya usia Sarawak dan berkembangnya daerah ini menjadi perkotaan yang maju sehingga nama pelabuhan ini berubah menjadi nama kota Kuching. Sebenarnya, nama kota Kuching dahulu lebih dikenal dengan sebutan ‘Sarawak Proper’ atau hanya Sarawak.


Adapula yang mengatakan bahwa nama tersebut juga pemberian dari seorang pria kulit putih bernama James Brooke yang berasal dari Inggris. James Brooke adalah pria berkebangsaan Inggris yang pernah memimpin pemerintahan di Sarawak dalam beberapa generasi. Masa pemerintahannya dikenal dengan masa dinasti Brooke. Awalnya, Brooke singgah kebatangan sungai Sarawak pada sekitar tahun 1841-an, tanpa ia sengaja matanya melihat sesosok makhluk mirip anak macan hutan tapi lebih kecil itu sedang melompat-lompat dipinggiran sungai Sarawak. Rasa keingintahuannya membuka tabir siapkah mahkluk yang mirip macan tutul itu, namun berukuran kecil. Ternyata, makhluk yang mirip macan tutul kecil itu adalah sejenis kucing hutan khas hutan Borneo. Sejak itulah, James Brooke menamakan daerah itu ‘Kuching’. Hingga, saat dinasti James Brooke masih berkuasa di Sarawak, ia selalu menyebut kediamannya yang berada diseberang tepian kota Kuching adalah Kuching. Ada juga yang mengatakan bahwa James Brooke memperoleh kata ‘Kuching’ karena disekitar Astananya terdapat sungai kecil bernama sungai kucing dimana tempat orang iban berdiam. Kini, sungai tersebut lebih tepat disebut anak sungai sempit seperti paritlah yang berada tepat didepan kuil Tok Pek Kong.

[caption id="attachment_416956" align="aligncenter" width="490" caption="Dokumen Pribadi"]

14314380001689166235
14314380001689166235
[/caption]

[caption id="attachment_416957" align="aligncenter" width="420" caption="Dokumen Pribadi"]

1431438071714315696
1431438071714315696
[/caption]

[caption id="attachment_416958" align="aligncenter" width="444" caption="Dokumen Pribadi"]

14314381232014778674
14314381232014778674
[/caption]

[caption id="attachment_416963" align="aligncenter" width="420" caption="Dokumen Pribadi"]

14314384462026372726
14314384462026372726
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun