Mu'tazilah memiliki keyakinan bahwa manusialah yang meciptakan segala perbuatan baik dan buruk dirinya. Manusia taat atau tidaknya kepada Allah SWT, berdasarkan pada kemauannya sendiri yang berarti bukan kemauan Allah SWT.
Muktazilah juga mengakui bahwa perbuatan itu berasal dari manusia itu sendiri, manusia ada sebelum adanya perbuatan. Jadi menurut mu'tazilah bahwa Allah SWT tidak memiliki andil dalam perbuatan manusia, bahkan sekedar menetapkan daya (untuk mewujudkan kehendak)
Muktazilah  mengecam paham yang mengatakan bahwa Allah SWT menciptakan perbuatan manusia. Bagi mu'tazilah mustahil jika dalam satu perbuatan ada dua pelaku (Allah SWT dan manusia). Bagi mereka manusialah yang menentukan perbuatannya sendiri. Karena menurut mereka jika ingin melakukan sesuatu, maka sesuatu itu terjadi, tetapi jika ia tidak menginginkan sesuatu, maka sesuatu itu tidak terjadi.
Selain itu, mu'tazilah juga berpendapat bahwa perbuatan Allah SWT hanyalah perbuatan baik, sementara dalam perbuatan manusia terdapat perbuatan buruk. Oleh sebab itu, perbuatan Allah SWTÂ bukanlah perbuatan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H