ChatGPT dan Disrupsi Dunia Akademik: Bagaimana Perguruan Tinggi harus bersikap? Acara ini dilaksanakan di Teatrikal FDK UIN SUKA, Senin (05/06).
"Faktor dosen adalah penentu terhadap perkembangan IT dan penyelesaian studi mahasiswa". Demikian disampaikan oleh dekan FDK Prof. Dr. Ema Marhumah, M.Pd dalam membuka acaraLebih lanjut Dekan mengatakan bahwa Artifisial Intelegen (AI) merupakan kemajuan tekhnologi yang tidak mungkin untuk dihindari  oleh dunia kampus dalam proses mempercepat studi, memudahkan pencariam referensi, dan penguatan analisis mahasiswa dalam tugas-tugas kesehariannya maupun tugas-tugas akhir studinya. Untuk itu sangat penting peran  dosen berperan aktif dalam membimbing akademik mahasiswa. "Khususnya membimbing tugas-tugas akhir mahasiswa, serta memberikan sentuhan hati bagi mahasiswa, sehingga fungsi dosen tidak tergantikan oleh tekhnologi apapun." kata Marhumah dalam menyampaikan sambutannya.
Pada kesempatan itu pula dekan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh DEMA Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga yang berinisiatif melaksanakan kegiatan ChatGPT dan disrupsi dunia akademik : Â Bagaimana perguruan tinggi harus bersikap?, ini merupakan kegiatan pionir yang dilakukan di UIN Suka.
Dalam kegiatan tersebut hadir tiga narasumber yakni Komisaris PT. Gamatechno Indonesia Widyawan, S.T., M.Sc., Ph.D, Fullah Jumaynah, S.Sos (Peneliti dan Consultan Politik Indekstat Research and Data Science) dan Wakil Dekan Bidang I Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. (kh)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H