Mohon tunggu...
forumbahasa
forumbahasa Mohon Tunggu... -

Forum Bahasa Media Massa (FBMM) adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat di bidang kebahasaan. Visi: FBMM menjadi lembaga swadaya masyarakat bidang kebahasaan yang dihormati dan menjadi anutan media dalam penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Misi: 1. Menyamakan penulisan (alfabet, ejaan, kosakata, tata bahasa) dalam rangka penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar di media massa. 2. Memasyarakatkan penggunaan bahasa Indonesia yang bernalar. 3. Membantu pengembangan bahasa Indonesia. Tujuan: 1. Media massa lebih peduli pada masalah kebahasaan 2. Media massa mampu menggunakan bahasa dengan memperhatikan nalar serta kaidah secara baik dan benar 3. Media massa dapat menjadi laboratorium bahasa untuk pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kantor Bahasa Maluku Tingkatkan Kompetensi Wartawan dalam Kebahasaan

1 April 2016   12:40 Diperbarui: 1 April 2016   19:50 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kesempatan itu, Dr Asrif juga menyampaikan materi tentang pilihan kata dalam media massa. Ia menyampaikan sejumlah kata dan istilah yang dicupliknya dari berbagai media massa.

"Pada satu halaman koran pernah ada penulisan kata 'ramadan' dalam dua versi, ada kata 'ramadhan' dan 'ramadan'. Hal ini tentu diupayakan tidak terjadi di setiap media massa. Dia mengingatkan bahwa kesalahan penggunaan kata bisa menimbulkan perbedaan arti," ujarnya.

Asrif yang memiliki sejumlah program dalam mengangkat bahasa Indonesia di Maluku menyatakan akan terus melakukan dialog kepada semua pihak atau pemangku kepentingan, di Ambon. "Kami akan melakukan berbagai pendekatan, terutama melalui pendekatan berbasis komunitas," ujarnya. 

Kantor Bahasa Maluku tidak saja hanya menjaga penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar, tetapi juga melakukan langkah-langkah penyelamatan terhadap bahasa daerah setempat. "Kami sedang turun ke pelosok-pelosok untuk mendata berbagai bahasa yang hampir punah di Maluku. Secepat mungkin kami lakukan penyelamatan agar bahasa-bahasa tanah (bahasa daerah) di Maluku bisa lestari," katanya.

Asrif mengingatkan juga bahwa Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan bahasa dan budaya di daerahnya.  

[caption caption="Setelah diskusi selesai, peserta dan pemateri berfoto bersama, Kamis (31/3/2016), di lantai 7 Hotel Everbright, Jalan Cenderawasih No 20, Kota Ambon, Maluku."]

[/caption]

Pemerintah daerah Maluku, yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, menyambut baik kegiatan ini. Ia bahkan meminta Kantor Bahasa Maluku agar kegiatan semacam ini dilakukan tidak hanya sekali dalam setahun. 

"Kegiatan ini penting agar para jurnalis memiliki kemampuan dan kompetensi dalam melakukan tugas jurnalistiknya, terutama dalam menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Maluku Ibrahim Sangadji sesaat sebelum membuka acara lokakarya tersebut.

Panitia lokakarya juga menghadirkan narasumber lain, yaitu L.F. Pessiwarisa, staf pengajar di Universitas Pattimura, Ambon. Ia menyampaikan materi terkait penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) di media massa. Adapun Herlin, peneliti kebahasaan di Kantor Bahasa Maluku, menyampaikan materi berjudul Problematika Kalimat.

Salah seorang peserta, Yulius Padaunan, reporter TVRI Maluku, mengaku sangat senang dengan lokakarya ini. "Saya berharap kami semua, wartawan yang ikut dalam kegiatan ini, bisa bertambah kompeten dalam menggunakan bahasa Indonesia. Ia mengingatkan agar para wartawan tidak perlu menggunakan kalimat-kalimat panjang, atau kalimat majemuk. Pembaca kasihan membaca kalimat yang beranak pinak," ujar Yulius. 

Hadir pada acara itu Ketua FBMM Maluku Devy bin Umar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun