Fbhis.umsida.ac.id -- Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) kembali menyelenggarakan International Virtual Short Course (IVSC) 2025, sebuah program internasional yang membahas isu-isu sosial dalam masyarakat digital.
Setiap sesi menghadirkan tema yang berbeda, mencakup berbagai isu seperti public relations (PR), gender, media, dan jurnalistik.
Topik-topik ini dibahas oleh para ahli dari universitas mitra yang bekerja sama dalam program IVSC 2025. Salah satu sesi menarik diisi oleh Kukuh Sinduwiatmo MSi, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Umsida, yang membawakan materi bertajuk "Menggali Citra Diri melalui Akun Kedua di Instagram".
Mengeksplorasi Identitas Melalui Akun Kedua
Dalam sesi yang diselenggarakan pada Selasa (7/1/2025), Kukuh membahas fenomena sosial di kalangan remaja terkait penggunaan fitur akun kedua di Instagram.
Ia menjelaskan bahwa akun kedua sering digunakan oleh remaja untuk berekspresi secara lebih personal tanpa tekanan sosial yang melekat pada akun utama.
"Akun kedua memungkinkan pengguna untuk menampilkan sisi autentik mereka, sekaligus memberikan ruang untuk eksplorasi identitas yang lebih bebas," jelasnya.
Materi ini menggunakan teori dramaturgi Erving Goffman untuk menguraikan bagaimana individu memainkan peran sesuai dengan konteks sosial dan ekspektasi masyarakat. Goffman menjelaskan bahwa manusia cenderung menampilkan "wajah sosial" yang berbeda sesuai kebutuhan.
Menurutnya, akun utama dan akun kedua mencerminkan perbedaan ini. "Akun utama sering kali menjadi tempat untuk menampilkan citra formal, sedangkan akun kedua lebih menggambarkan sisi personal yang bebas dari tekanan sosial," tambahnya.