Materi yang dibahas meliputi karakteristik media online, struktur penulisan berita, serta tips dan tantangan yang dihadapi dalam penulisan berita di era digital.
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Dhona adalah tentang perubahan struktur penulisan berita yang kini lebih menekankan pada diamond structure.
"Dulu kita mengenal piramida terbalik, di mana fakta-fakta penting ditempatkan di bagian awal berita, sedangkan detail kurang penting ditempatkan di akhir. Namun, sekarang, dengan perkembangan media sosial dan kebiasaan konsumsi informasi yang cepat, kita menggunakan diamond structure," jelas Dhona.
Struktur ini dimulai dengan penyajian lead atau fakta utama yang harus segera menarik perhatian pembaca, diikuti oleh bagian inti cerita yang mengandung detail penting serta elemen human interest, lalu ditutup dengan kesimpulan yang kuat dan menarik.
"Struktur ini lebih relevan dengan perilaku pembaca modern yang cenderung menginginkan informasi utama lebih cepat, tetapi juga tertarik pada narasi yang lebih mendalam dan personal," lanjutnya.
Mahasiswa Antusias Mempraktikkan Penulisan Berita
Setelah sesi penyampaian materi, Dhona mengajak para peserta workshop untuk langsung mempraktikkan penulisan berita sesuai dengan materi yang telah disampaikan.
Setelah menulis, Dhona melakukan evaluasi terhadap hasil tulisan para mahasiswa. Ia memberikan masukan terkait bagian-bagian yang masih perlu diperbaiki, baik dari segi penulisan lead, penempatan fakta, hingga pemilihan kata yang lebih efektif. Menurutnya, meski masih banyak hal yang perlu diperbaiki, antusiasme dan semangat para peserta sudah sangat baik.
Pentingnya Publikasi bagi Ormawa
Workshop jurnalistik ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kualitas publikasi kegiatan Ormawa di FBHIS Umsida.