fbhis.umsida.ac.id --- Sebuah babak baru dalam petualangan sejarah dan persahabatan internasional terbuka lebar di Desa Bejijong, Mojokerto. Jum'at (12/01/2024) menjadi titik awal bagi 16 mahasiswa Universiti Malaya Malaysia yang terlibat dalam East Bound Batch 4, sebuah kegiatan yang diadakan dalam kolaborasi megah antara Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Umsida dengan Universiti Malaya Malaysia. Dengan semangat membara, mereka tidak hanya menyusuri jejak masa lalu melalui kunjungan intensif ke Candi Brahu dan Candi Budha Tidur, tetapi juga merajut tali persahabatan lintas batas.
Eksplorasi Sejarah dan Kolaborasi Lintas Batas:
Berada di tanah yang menyimpan warisan budaya Indonesia, mahasiswa Universiti Malaya tidak hanya menjadi penjelajah sejarah, tetapi juga duta perdamaian dan kerjasama antarbangsa. East Bound Batch 4 bukan hanya perjalanan wisata biasa; ini adalah perpaduan harmonis antara eksplorasi mendalam terhadap sejarah dan kolaborasi internasional.
Candi Brahu: Menguak Keagungan Hindu-Buddha di Desa Bejijong:
Pada pukul 09.30--10.15 WIB, Candi Brahu menjadi saksi bisu kegembiraan para mahasiswa yang penuh semangat. Mereka mengikuti penjelasan ahli sejarah setempat tentang kehidupan masyarakat pada masa itu, keberagaman budaya, dan nilai-nilai spiritual yang tercermin dalam arsitektur candi yang megah. Pand, mahasiswa Universiti Malaya, berbagi kesan, "I think is so fun, it's nice place. I enjoyed it. Looks interesting" "Menurutku sangat menyenangkan, ini tempat yang bagus. Saya menikmatinya. Terlihat menarik," ujar Pand.
Candi Budha Tidur: Menyelami Keheningan Spiritual di Desa Bejijong
Petualangan tak berhenti di Candi Brahu, pukul 10.15--11.30 WIB mahasiswa melangkah ke Vihara Sleeping Buddha, yang dikenal sebagai Candi Budha Tidur. Dalam suasana yang hening, mereka mengamati patung Buddha yang tidur sambil mendengarkan ahli sejarah lokal memberikan informasi mendalam tentang asal-usul, makna, dan nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam patung tersebut.
Kolaborasi Melalui Observasi Mendalam:
Tidak hanya kunjungan fisik, kegiatan ini melibatkan observasi mendalam terhadap lingkungan sekitar. Mahasiswa terlibat dalam diskusi interaktif dengan ahli sejarah dan masyarakat setempat, memahami betapa berharganya warisan budaya yang perlu dilestarikan.
Poppy Febriana selaku Dekan Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) menekankan, "Mudah-mudahan kolaborasi budaya ini juga bisa memberi pemahaman yang lebih bagi mahasiswa di luar sana, untuk melihat bagaimana Indonesia memiliki karya yang dipertahankan oleh budaya," tekannya.