Mohon tunggu...
FBD Jantra25
FBD Jantra25 Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Brawijaya

Kelompok KKN di bawah naungan program FBD Jantra Universitas Brawijaya. Mengabdi selama kurun waktu 40 hari di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengupas Kearifan Srimulyo: Eksplorasi Rasa dan Budaya

28 Agustus 2024   22:40 Diperbarui: 28 Agustus 2024   22:45 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi : Kedatangan Kelompok 25 FBD Jantra Universitas Brawijaya di Desa Srimulyo.

 Malang -- FBD Jantra Kelompok 25 Universitas Brawijaya telah berhasil menuntaskan periode pengabdiannya di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Melalui program FISIP-FIB Bakti Desa (FBD), mereka melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 42 hari. Dalam kurun waktu tersebut, FBD Jantra 25 telah melakukan serangkaian program kerja untuk memberi warna baru bagi Desa Srimulyo.

Berfokus pada aspek pengembangan sosial budaya, implementasi program oleh FBD Jantra 25 dilakukan selaras dengan tujuan tersebut. Melihat bahwa Srimulyo adalah desa yang kaya akan keberagaman budaya serta tradisi, FBD Jantra 25 memandang bahwa perlu dilakukan adanya pengupayaan untuk pelestarian budaya serta pengembangan sosial. Hal ini melatarbelakangi penyusunan program kerja yang dapat terbagi menjadi dua tema utama, yaitu cultural empowerment dan literasi budaya.

Menindaklanjuti tema literasi budaya, FBD Jantra 25 menyusun dua program di SDN 02 Srimulyo. Salah satunya adalah program SINERGI (Seni dan Tradisi Bersama Generasi). Dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran anak-anak di Desa Srimulyo untuk menghargai keberagaman, FBD Jantra 25 mengajak siswa kelas 4 di SDN 02 Srimulyo membaca cerpen "Laskar Pelangi" dengan cara yang berbeda. Selepas membaca cerpen bersama-sama, siswa disajikan visualisasi drama oleh anggota FBD Jantra 25 yang dapat menambah pemahaman mereka terkait alur cerita serta pesan yang disampaikan. Para siswa peserta SINERGI terlihat antusias dan mengikuti jalannya kegiatan dengan seksama. Tak berhenti sampai di sana, SINERGI juga menghadirkan kegiatan lainnya, yaitu "Zona Kreatif". Melalui kegiatan ini, anak-anak di SDN 02 Srimulyo diajarkan melakukan recycle sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan ini dilakukan dengan mendaur ulang barang bekas---botol plastik---menjadi barang lain dengan fungsi baru. Anak-anak pun terlihat semangat menghias hasil karyanya.  Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak-anak mampu menumbuhkan budaya pengelolaan sampah yang tepat dalam kehidupannya sehari-hari.

SDN 02 Srimulyo juga turut menjadi mitra dalam pelaksanaan CAKRAWALA (Cinta Krama Alus Bersama Anak Srimulyo). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, FBD Jantra 25 menemukan bahwa anak-anak di SDN 02 Srimulyo mulai meninggalkan budaya berbicara dalam Bahasa Jawa Krama Inggil, khususnya kepada orang yang lebih tua. Senada dengan tujuan awal, maka FBD Jantra 25 meluncurkan suatu program revitalisasi untuk mengajak anak-anak kembali menggunakan bahasa krama inggil dalam keseharian mereka. Implementasi kegiatan ini ditunjukkan melalui penciptaan lagu anak-anak berjudul "Cakrawala Budaya" serta penyusunan program belajar krama inggil melalui metode bermain.

Di samping itu, FBD Jantra 25 juga turut menggaet Kelompok Usaha Bersama (KUB) serta komunitas Pembedayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk meluncurkan program sosialisasi marketing dan workshop pembuatan kerajinan antingan oleh tenaga ahli. Program berjudul "Semarak Lokal Yo" (Seminar Ekonomi Usaha Lokal) ini bertujuan untuk mengupayakan pemerataan ekonomi, khususnya di kalangan masyarakat wanita Desa Srimulyo. Adanya workshop diharapkan dapat membantu ibu-ibu untuk memiliki keterampilan membuat antingan yang nantinya dapat dijual. Terdapat pula kegiatan pelatihan untuk memasarkan produk kerajinan antingan secara digital yang dikemas dalam agenda sosialisasi branding marketing.

Sementara itu, tema cultural empowerment dibedah sedemikian rupa menjadi empat program kerja. FBD Jantra 25 berfokus mengupayakan pelestarian budaya melalui digitalisasi dan publikasi. Lewat akun instagram @jantra_ub_25_srimulyo, FBD Jantra 25 menggagas "Culture Dive" dan "Cultural Within Srimulyo", yakni program untuk mengunggah konten mingguan yang membahas budaya-budaya di Desa Srimulyo.  Topik yang dibahas dalam kedua program ini berkaitan dengan kebudayaan serta tradisi di Desa Srimulyo. Dalam menjalankan program ini, FBD Jantra 25 menggunakan metode observasi partisipasi serta wawancara untuk menyajikan informasi yang menarik serta akurat. Selain itu, FBD Jantra 25 juga menginisiasi adanya publikasi media terkait tradisi wayangan di Desa Srimulyo untuk peringatan 1 Suro. Mereka menyusun sebuah video dari kegiatan wayangan tersebut agar dapat terpublikasi lebih baik dan lebih luas.

 Sementara itu, sebagai output utama, FBD Jantra 25 telah memproduksi sebuah film dokumenter bertajuk "Manunggaling Kawula Gusti". Secara umum, dokumenter ini bercerita tentang tradisi bersih desa dalam rangka memperingati peringatan 1 Suro di Desa Srimulyo. Setiap tahunnya, masyarakat Desa Srimulyo akan bersama-sama melakukan bersih desa dan ziarah makam Mbok Rondo Kuning. Bukan hanya menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap tahun, tradisi ini juga menyimpan makna dan filosofi mendalam di baliknya. Hal inilah yang diusung dalam dokumenter "Manunggaling Kawula Gusti". Dalam penyusunannya, dilakukan sederet wawancara bersama narasumber serta sesepuh desa untuk menggali informasi lebih dalam secara akurat. Penggambilan gambar serta penyuntingan film juga turut dikerjakan secara berkala dengan serius. Pada akhirnya, dokumenter "Manunggaling Kawula Gusti" yang berdurasi 20 menit dapat menjadi pengingat bagi masyarakat Desa Srimulyo akan pentingnya menghayati budaya turun-temurun. Film dokumenter hasil karya FBD Jantra 25 dapat dinikmati pada link berikut : https://youtu.be/lQQelF-38Ug

Program terakhir dari FBD Jantra 25---yang juga menjadi program puncak---seputar cultural empowerment adalah acara "Sampurna Yatra". Berkonsep layar tancap, kegiatan ini digagas untuk menjadi media pelestarian budaya di Desa Srimulyo. Salah satunya adalah kesenian bantengan. Sebagai kesenian yang telah diturunkan secara turun temurun, sejatinya penting untuk para generasi muda melestarikan budaya tersebut. Hal ini tentu dapat dimulai sedini mungkin. Oleh karena itu, FBD Jantra 25 mengajak siswa TK Dharma Wanita Persatuan 1 untuk turut menghiasi "Sampurna Yatra" dengan penampilan bantengan yang dikemas apik. Selain itu, dokumenter "Manunggaling Kawula Gusti" juga perdana diperlihatkan kepada masyarakat Desa Srimulyo pada kegiatan ini. Adanya hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga Srimulyo akan kayanya budaya yang mereka miliki, semakin mencintainya, dan mengupayakan pelestariannya sebaik mungkin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun