Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit yang serius, seperti penuaan dini, hiperpigmentasi bahkan kanker kulit. Untuk melindungi kulit dari bahaya sinar UV, sunscreen atau tabir surya menjadi pilihan yang populer. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi nanopartikel telah membawa inovasi baru dalam penggunaan sunscreen, memungkinkan perlindungan yang lebih efektif dan efisien. Dalam artikel ini, akan dijelaskan teknologi nanopartikel dalam sunscreen dan bagaimana hal ini meningkatkan kualitas perlindungan kulit kita dari sinar matahari.
Nanopartikel adalah partikel dengan ukuran sangat kecil, umumnya dalam rentang 1 hingga 100 nanometer. Saat digunakan dalam sunscreen, nanopartikel umumnya terbuat dari bahan seperti titanium dioksida (TiO2) dan seng oksida (ZnO). Bahan-bahan ini sebenarnya telah lama digunakan pada produk sunscreen konvensional namun belum dalam bentuk nanopartikel. Dengan teknologi nanopartikel, sunscreen memiliki karakteristik yang berbeda dan lebih unggul dalam memberikan perlindungan untuk kulit dari sinar UV.
Salah satu keunggulan utama nanopartikel dalam sunscreen adalah kemampuannya untuk menyebarkan sinar UV secara efisien. Dengan ukuran yang sangat kecil, nanopartikel dapat merata di permukaan kulit dengan lebih baik, membentuk lapisan pelindung yang optimal. Ini memungkinkan sunscreen untuk secara efektif menghalangi sinar UV dan mencegahnya mencapai lapisan kulit yang lebih dalam. Selain itu, nanopartikel juga memiliki kemampuan untuk menyerap dan memantulkan sinar matahari. Partikel-partikel nano TiO2 dan ZnO dapat menyerap sinar UV, mengubah energi sinar menjadi panas yang tidak berbahaya bagi kulit. Pada saat yang sama, mereka juga memantulkan sinar UV, menghalangi sinar tersebut agar tidak menembus kulit. Kombinasi antara penyerapan dan pemantulan ini memberikan perlindungan maksimal terhadap kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar matahari. Penggunaan nanopartikel dalam sunscreen juga memberikan beberapa manfaat tambahan, yaitu:
1. Pertama, nanopartikel ini dapat melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB secara efektif. Sinar UVA dapat merusak jaringan kulit yang lebih dalam, sementara sinar UVB adalah penyebab utama terjadinya sunburn (kulit terbakar). Dengan adanya nanopartikel dalam sunscreen, perlindungan terhadap kedua jenis sinar UV ini dapat ditingkatkan secara signifikan.
2. Kedua, penggunaan nanopartikel juga membantu mengurangi risiko iritasi kulit yang sering terkait dengan sunscreen konvensional. Partikel-partikel nano TiO2 dan ZnO memiliki tekstur yang lebih halus, sehingga lebih nyaman saat diaplikasikan ke kulit. Selain itu, karena nanopartikel dapat meresap dengan baik ke dalam kulit, mereka tidak meninggalkan sisa produk yang lengket atau berminyak, seperti yang terjadi pada beberapa sunscreen konvensional.
3. Ketiga, penggunaan nanopartikel juga telah membawa perubahan signifikan dalam aspek estetika sunscreen. Bahan-bahan seperti oksibenzon dan avobenzon yang umumnya digunakan dalam sunscreen konvensional dapat meninggalkan lapisan putih pada kulit, yang sering kali dianggap tidak menarik secara visual. Dengan penggunaan nanopartikel, sunscreen dapat memiliki tekstur yang lebih halus dan transparan, sehingga tidak meninggalkan residu putih yang mengganggu penampilan.
Namun, di tengah kemajuan teknologi nanopartikel dalam sunscreen, juga ada beberapa keprihatinan terkait dengan keamanan penggunaannya. Beberapa penelitian awal menunjukkan kemungkinan penyerapan nanopartikel oleh kulit dan potensi efek toksik yang ditimbulkan. Oleh karena itu, badan pengatur seperti FDA (Food and Drug Administration) terus melakukan evaluasi dan mengawasi penggunaan nanopartikel dalam produk sunscreen. Mereka memastikan bahwa sunscreen dengan teknologi nanopartikel yang dijual di pasaran telah melalui serangkaian uji keamanan yang ketat sebelum dapat digunakan oleh konsumen. Selain itu, untuk meminimalkan risiko yang mungkin akibat penggunaan nanopartikel dalam sunscreen, beberapa langkah telah dengan melakukan penelitian untuk mengembangkan nanopartikel dengan ukuran yang lebih besar dan berbeda. Penggunaan nanopartikel dengan ukuran yang lebih besar dapat mengurangi potensi penyerapan dan risiko terkait namun masih memberikan manfaat perlindungan yang diharapkan. Produsen sunscreen juga berkomitmen untuk menyediakan informasi yang jelas dan transparan mengenai bahan-bahan yang digunakan pada produk mereka.
Penggunaan teknologi nanopartikel dalam sunscreen telah membawa perubahan yang signifikan dalam perlindungan kulit dari sinar matahari. Dengan kemampuan mereka untuk menyebarkan, menyerap, dan memantulkan sinar UV, nanopartikel memberikan perlindungan yang lebih efektif dan merata. Penggunaan nanopartikel juga memberikan manfaat tambahan dalam hal estetika dan kenyamanan penggunaan. Meskipun masih ada kekhawatiran terkait dengan keamanan penggunaan nanopartikel, upaya terus dilakukan untuk memastikan bahwa sunscreen dengan teknologi nanopartikel akan aman dan efektif untuk digunakan oleh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H