Unsur pendidikan adalah salah satu unsur yang paling penting demi kemajuan dalam sebuah negara. Tak akan bisa bahkan tak akan pernah maju negara tersebut jikalau pendidikan dinomor akhirkan, dikesampingkan. Nah, pendidikan yang bagaimanakah itu? Apa pendidikan yang dimaksud adaah berdirinya sekolah bertaraf internasional dimana para muridnya berangkat-pulang dengan menggunakan mobil dan motor mewah? Tentu tidak. Atau pendidikan yang gonta-ganti kurikulum, tiap ganti menteri, musti ganti juga basis kurikulum yang dipakai, tentu juga masih tidak. Bisa dikata, bisa dicerna, adalah PESANTREN pendidikan paling proposional dan representative yang mewakili pendidikan sesungguhnya. Apa itu pesantren? Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan yang menjadikan kyai sebagai sentral figur, masjid sebagai jiwa, dan asrama menjadi tempa tinggalnya. Kehidupan santri “direkayasa” sedemikian rupa selama 24jam, dengan pengawalan jiwa dan filsafat, dan dalam ranah keilmuan. umlahnya mencapai puluhan ribu dari Sabang sampai Merauke. Sejumlah kota bahkan dijuluki sebagai kota santri, karena keberadaan ribuan pondok pesantren di kota-kota itu. Keberadaan pondok pesantren menjadi unsur vital dalam penyebaran Islam di Indonesia. Pesantren menjadi salah satu tonggak dasar pendidikan Islam di masyarakat Indonesia. Umumnya, sebuah pondok pesantren bermula dari keberadaan seorang Kyai di suatu tempat. Masyarakat sekitar kemudian mendatanginya dan menuntut ilmu agama darinya. Mereka kemudian disebut santri. Untuk menampung mereka yang berasal dari tempat jauh, Kyai ini kemudian membangun asrama yang dikenal sebagai pondok. Semakin banyak jumlah santri, semakin bertambah pula gubug asrama yang didirikan. Para santri selanjutnya memopulerkan keberadaan pondok pesantren tersebut, sehingga menjadi terkenal kemana-mana, contohnya seperti pada pondok-pondok yang timbul pada zaman Wali Songo.Pondok Pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat besar, baik bagi kemajuan Islam itu sendiri maupun bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Berdasarkan catatan yang ada, kegiatan pendidikan agama di Nusantara telah dimulai sejak tahun 1596. Kegiatan agama inilah yang kemudian dikenal dengan nama Pondok Pesantren. Hingga kini, jumlah pesantren di Indonesia diperkirakan mencapai ribuan. Pesantren saat ini tidak lagi dipandang secara tradisional sebagai lembaga pendidikan yang hanya mengajar ilmu agama dengan fasilitas yang sangat sederhana. Dalam perkembangannya, pesantren terbagi dua, yakni pesantren salafi/tradisional dan pesantren modern. Pesantren tradisional masih mempertahankan simbol-simbol dan nilai tradisional sebagai lembaga pendidikan Islam yang sudah berakar sejak lama. Pesantren tradisional umumnya menutup diri dari masuk pengaruh pendidikan modern. Sementara pesantren modern tidak sekadar mempertahankan nilai-nilai dan simbol-simbol klasik, tapi juga terbuka terhadap kurikulum pendidikan modern. Pesantren modern umumnya memiliki jumlah santri hingga mencapai ribuan orang. Lantas, bagaimanakah cara yang harus kita tempuh ketika hendak mendirikan ataupun membangun pesantren? 1. Tentukan hadf/ tujuan. Mau kemanakah sekolah/ pesantren tersebut dibawa? Apa pendidikan nomor satu yang ada didalamnya? menjadi pondok tahfidz Quran? atau yang lainnya. 2. Tentukan Materi. Jika sudah mengetahui dan menentukan tujuan dari pada pendirian pesantren, haruslah juga menentukan apa kendaraan yang hendak dipakai dalam perjalanan tersebut. 3. Tentukan pengajarnya. Siapa guru, yang merupakan supir dalam perjalanan tersebut. Tentu ini harus dipikirkan matang-matang, harus denganikhtiyar yang tidak main-main, karena Santri akan mengikuti apa kata guru. Dan lagi ada beberapa hal yang HARUS ada dipondok pesantren: 1. Ajaran dan pengajaran 2. Infrastuktur ( Kelas, Asrama, Kamar mandi, dll) 3. Manusianya (SDM didalamnya; Guru, santri, dll) Dan tentu harus selalu ada pembinaan agar meningkat 4. Kegiatannya. Merupakan dinamo, kegiatan yang bagaimana. Kegiatan yang positif tentunya. 5. Mobilitas pondok pesantren yang tinggi 6. Sistem. 7. Sumber dana Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H