Mohon tunggu...
Fazry Mochamad Aprizal
Fazry Mochamad Aprizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Matematika/UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Mahasiswa Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Eksistensi Nilai Phi

30 Juni 2023   02:46 Diperbarui: 30 Juni 2023   03:53 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disaat kita belajar matematika seringkali kita menjumpai simbol-simbol unik matematika salah satunya ialah , terlebih dalam bab yang berkaitan dengan lingkaran. Sebelumnya kita mungkin telah mengetahui nilai  itu ialah 3,14 atau . Nilai itu sendiri sebenarnya sudah disinggung sejak zaman perkembangan matematika di Babilonia dahulu kala, menurut sejarah mereka sudah mengenal keliling lingkaran, luas lingkaran,  volume bangun ruang seperti kerucut, tabung bahkan piramid.

Mereka merumuskan keliling lingkaran sebagai 3 kali diameter dari lingkaran itu sendiri sedangkan untuk luas lingkaran adalah  kelilingnya, yang apabila di jabarkan secara matematis:  .Karena diameter ialah dua kali jari-jari, maka diperoleh . Sedangkan saat ini kita mengetahui bahwa keliling lingkaran dapat kita cari menggunakan rumus 2 r. 

Hal ini tentu mengisyaratkan bahwa bangsa Babilonia pada saat itu menganggap 3 sebagai nilai dari , seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi menyebabkan penemuan-penemuan terbaru untuk nilai hampiran dari  ini hingga ditemukanlah bahwa ialah suatu bilangan irasional = 3,1415... dengan jumlah digit dibelakang koma yang belum diketahui sampai saat ini. Bahkan pada 29 Januari 2020, Timothy Mullican menemukan 50 triliyun digit yang jauh lebih akurat. 

Penemuannya ini tentu saja patut diapresiasi, hingga dicantumkan dalam guinness World Record karena mampu memecahkan rekor sebelumnya yang hanya baru menemukan 20 triliyun digit dibelakang koma untuk nilai . Banyak sekali bukan? Jika dituliskan dalam kertas, satu lembar saja kurang rasanya. Lalu bagaimana dengan 22/7 ? Pada dasarnya 22/7 ialah hanya sebagai hampiran atau pendekatan dari nilai dalam bentuk rasional.

Secara definisi adalah perbandingan antara panjang keliling sebuah lingkaran dengan diameternya. Jika kita coba mengujinya dengan mengukur perbandingan keliling lingkaran dan diameter dengan lingkaran yang berbeda-beda, pasti kita akan mendapatkan hasil mendekati nilai . Lalu kenapa disimbolkan dengan huruf ? Tidak dengan simbol lain? Penyimbolan bilangan ini pertama kali dilakukan oleh William Jones pada tahun 1706.

Di sisi lain, banyak ilmuwan-ilmuwan yang menggunakan simbol lain untuk menyatakan , seperti Al Kashi (1380-1429) ia menggunakan simbol (huruf Hijaiyah) , Gregory (1697) menggunakan simbol , sedangkan Oughtred dalam buku Clavis mathematicae tahun 1647 dan Barrow tahun 1664 menggunakan simbol dalam perbandingan diameter terhadap keliling lingkaran, yaitu dengan simbol  delta/  . kemudian sekitar tahun 1740 Leonhard Euler atau yang sering kita sebut sebagai Euler mulai menggunakan simbol untuk menyatakan perbandingan antara panjang keliling sebuah lingkaran. 

Berkat keeksistensian Euler dibidang matematika maka banyak orang-orang bahkan ilmuwan-ilmuwan lain menggunakan simbol hingga saat ini. Berkat keunikan dari ini, maka dibeberapa negara diadakan peringatan hari yang jatuh setiap pada tanggal 14 Maret untuk negara yang menggunakan format kalender bulan/tanggal, yang merupakan pendekatan dari angka 3,14 dan setiap tanggal 22 Juli untuk negara yang menggunakan format kalender tanggal/bulan yang merupakan pendekatan dari angka 22/7 mereka biasa mengadakan lomba-lomba yang berkaitan dengan , membuat kue pie dan lain sebagainya.

Dengan keeksistensian ini patut kita sadari bahwa di dunia ini ada hal-hal yang masih belum diketahui, sehingga menambah kekaguman kita terhadap tuhan yang maha esa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun