Mohon tunggu...
Fazri Gustiansyah
Fazri Gustiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten

Berubah Menjadi Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Keseimbangan: Agama dan Teknologi di Era Digital

2 Januari 2025   23:25 Diperbarui: 2 Januari 2025   23:44 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Refleksi Keislaman di Era digital. sumber Krajan.id

Era Digital

Agama Islam memiliki peran penting dalam membantu umatnya menghadapi tantangan teknologi. Dalam ajaran Islam, teknologi bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dihindari, melainkan sesuatu yang harus dimanfaatkan dengan bijak. Islam mengajarkan bahwa teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk memperdalam pemahaman tentang agama dan meningkatkan kualitas ibadah. Misalnya, aplikasi Al-Quran digital dapat membantu umat Islam mempelajari dan memahami ayat-ayat Al-Quran dengan lebih mudah dan efisien.

Tantangan Teknologi dan Ketahanan Spiritual

Era digital membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam mempertahankan ketahanan spiritual mereka. Misalnya, media sosial dan internet seringkali menjadi sumber informasi yang tidak akurat atau menyesatkan tentang agama. Selain itu, kecanduan teknologi juga dapat mengganggu konsentrasi dan kualitas ibadah. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memiliki ketahanan spiritual yang kuat agar dapat menggunakan teknologi dengan bijak dan tidak terpengaruh oleh dampak negatifnya.

Untuk membangun ketahanan spiritual di era digital, umat Islam perlu memahami dan menerapkan ajaran Islam dengan benar. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan belajar dari sumber-sumber yang dapat dipercaya, seperti ulama, buku-buku agama yang berbasis penelitian, dan situs web resmi organisasi Islam. Selain itu, umat Islam juga perlu menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan ibadah.

Tantangan Era Digital

Salah satu tantangan terbesar adalah Pengaruh media sosial dan penyebaran informasi yang salah dapat menimbulkan masalah besar. Meskipun media sosial telah menjadi platform utama untuk berbagi informasi, mereka juga berkontribusi pada penyebaran ekstremisme dan berita palsu. Hal ini memiliki potensi untuk memecah belah masyarakat dan mengubah cara orang melihat ajaran agama. Sangat sering, orang cenderung mempercayai informasi yang mereka terima secara online tanpa memverifikasinya, yang dapat menyebabkan pemahaman yang salah tentang ajaran agama.

Selain itu Peran tokoh agama juga berubah. Dengan kemajuan teknologi, orang-orang bertanya tentang pentingnya tokoh agama tradisional. jika teknologi seperti  AI ( Artificial Intelligence) dapat membaca kitab suci. Ini dapat mengubah dinamika komunitas keagamaan dan membuat orang bingung.

Sebaliknya, era digital juga menawarkan banyak peluang bagi agama. Orang-orang dapat mendapatkan akses yang lebih luas ke informasi agama dan memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran agama. Teknologi juga memungkinkan pembentukan komunitas keagamaan secara online, di mana orang-orang dapat berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain dalam tindakan keagamaan mereka.

Adapun tantangan lainnya seperti

1. Ketergantungan teknologi: Mengabaikan nilai-nilai agama dan hubungan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun