Mohon tunggu...
Fazri DwiSantoso
Fazri DwiSantoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Universitas Jenderal Achmadyani Cimahi

Memiliki hobi nyanyi, membaca buku, menulis puisi dan membuat lagu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yang telah berlalu lama

13 Desember 2024   14:03 Diperbarui: 13 Desember 2024   14:03 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kau mengundangku berdansa ditempat ini. Kau datang dari arah selatan, lalu menarik kerah kemejaku begitu saja dan membuatku terkejut bukan main. Sontak saja aku langsung bertatapan denganmu. Kutatap matamu dari atas dan kau menatap mataku dari bawah. Wajar saja begitu, karena aku lebih tinggi daripada dirimu. Dengan senyum, kau pegang kedua pipiku dengan kehangatan. Dalam hati aku bergumam" oh betapa lembutnya kedua telapak tangan ini. Ingin sekaliku genggam dan tak akan sekalipun aku lepas dan tinggalkan". Aku balas senyum ranummu itu. Belum selesai kubalas, kau sudah menarik wajahku mendekat pada wajahmu. Tentu saja aku terkejut lalu ku pegang juga kedua pipimu yang berlesung itu. Kau dan aku saling membalas senyum. Lalu wajah kau dan aku semakin dekat. Kutempelkan kening dan hidungku pada kening dan hidungmu. Kita bernafas begitu berdekatan. Kau mendengar deru nafasku dan kudengar juga hembusan nafasmu yang halus dan amat tenang. Seolah kita berdua sudah memantapkan diri. Kau berkata lirih dengan suara agak parau"aku benar-benar mencintaimu". Kau melepas pegangan lembutmu dari kedua pipiku, beralih memegang bagian atas pinggangku. Aku paham. Aku sudah mengerti. Tanpa bertanya, kupeluk saja kau dengan begitu erat. Kau menyambut itu dan deras air mata mengalir dari mata indahmu itu. Kau sandarkan kepalamu pada pundakku yang kekar. Lalu kita sama-sama menertawakan hal ini setelahnya. Kemudian kita menikmati malam yang sepi berdua saja. Berbahagia dibawah rembulan yang meredup, dan heningnya malam yang akan meninggalkan jejak kita untuk terus dikenang selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun