Di dalam sana ia memiliki persinggahan,
Lakunya masih disimpan dalam kenangan,
Ia lihai dalam membalas air yang menari,
Diiringi senyum yang sangat berarti,
Bibirmu mengering,
Sudah lama sekali tak bertemu liur syahdu ini,
Aku menahan kokang-an sendiri,
Tak lagi kau menari dengan lengan suci,
Ambillah pangkal lidah tak berdosa ke dalam bibir indahmu, nona
_fzl
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!