Mohon tunggu...
fazl habib
fazl habib Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jumat, Aku Seharusnya Bersih

31 Mei 2015   01:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:26 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seusai pelajaran mikro di kampus, akupun kembali ke kontrakan, nebeng temanku yang membawa motor. Sesampainya di kontrakan akupun langsung mandi dan berangkat ke masjid.

Seharusnya, saat di masjidpun aku memakai pakaian yang bersih. yah, pakaianku ini bisa dibilang bersihnya hanya 60%, 40% hanya kotor karena pemakaian. Sesampainya di masjid, di shaf paling belakang, akupun duduk. sambil menunggu khotbah dimulai.

"bulan sya'ban (...) orang-orang melupakan bahwa bulan ini adalah bulan sya'ban, bulan menjelang ramadhan"

"Rosul mengajarkan kita untuk mengingat apa-apa yang telah menjadi kuasa Allah. dalam bulan Sya'ban ini, seharusnya kita mempersiapkan diri kita, setidaknya kita sudah siap untuk mebersihkan diri kita sebelum menginjak bulanyang suci."

Meski imam sholat jum'at kali ini bisa dibilang tidak sedang berkhotbah, tapi hanya membaca lembaran-lembaran yang sudah dipersiapkan oleh marbot atau para penguru masjid sebagai materi sholat jum'at hari ini, tapi hatiku tetap terpantik dan sadar bahwa, kebersihan haruslah tetap aku utamakan, karena kebersihan akan membawaku untuk selalu mengingat segal sesuatunya untuk mempersiapkan segala yang akan kujalani.

Malang nasibku, akupun masih menjadi orang yang kurang perhatian dengan kebersihan diriku sendiri, meski dalam kehidupan sehari-hariku aku adalah orang yang selalu membuang sampah pada tempatnya dan selalu mengingatkan temanku untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Satu hal yang membuatku tetap terus menjadi seperti ini,terutama malam harinya saat temanku sekaligus sahabatku datang ke kontrakan.

"Zel, kamu sudah mandi apa belum hari ini? Bau sekali kamu zel." Ini adalah kalimat temanku tersebut yang diutarakannya langsung padaku, tapi aku orangnya memang fair dan pernyataan itu memang benar jadi aku menerimanya dengan baik. Namun di sisi lain aku dapat membalikkan perkataan temanku yang perokok ini.

"Lha kamu, juga tidak mandi, juga bau keringat, bau rokok pula. kenapa aku yang hanya bau karena tidak mandi ini kau permasalahkan sedangkan kau yang bau rokok dan bau rokokmu itu bagaiman?"

Cukuplah hariku dengan perdebatan dengan sahabatku ini, namun pada akhirnya, kami tetaplah sahabat, tetap mampu membuat guyonan-guyonan untuk mendinginkan suasana diantara kami. Namun, setidaknya akudan sahabatku harusnya juga telah bersih di hari berikutnya dan sampai kami dan semua orang berakhir di setiap kuasa Allah. AAmiin.

Oleh : Fazl Ahmad Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun