Mohon tunggu...
fazl habib
fazl habib Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jumat, Aku Seharusnya Bersih

31 Mei 2015   01:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:26 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tepat setengah 5 pagi, ada ping bbm dari teman sebagai tanda bahwa kami berdua harus bersiap-siap untuk berangkat ke lapangan UKMK kampus untuk bermain basket sebagai rutinitas pagi. Namun, mata tak kuat untuk bergerak setelahnya menunaikan ibadah sholat subuhku dan juga kakiku yang masih kram akibat bermain futsal secara eksesif semalam. Pada akhirnyapun aku kembali tidur lagi. terbangun dengan segala pemberitahuan di kedua handphone yang kuletakkan di samping dekat kepalaku yang masih terpaku di atas bantal berpulauku.

"Wah, aku tadi juga ketiduran mas, males juga mau bernagkat ke PKM :D"

"Hari ini yang belum maju atau mau mengulang stimulus variation dan classroom management kelas micro bu weko wajib datang pukul 9 pagi ini, ruangan menyesuaikan".

untuk satu kalimat yang muncul pertama tersebut tak terlalu merisaukanku, karena hanya tentang rutinitasku.namun, untuk kalimat kedua yang muncul di pemberitahuan facebookku, inilah bencana. Kakiku yang awalnya kram langsung mampu berjalan dengan lancar seperti biasanya. bahkan aku berlari kecil ke kamar mandi sebelum teman-teman satu kontrakan rebutan kamar mandi, untungnya ini masih pukul 8 pagi. reflek tubuhku dari pemberitahuan kedua ini sangatlah baik. Meski mandi pagi adalah sebuah mitos bagiku di kala hari yang seharusnya kosong tanpa kegiatan, tapi dingin air yang melekat di kulitku tubuhku ini menjadi rangsangan tersendiri bagiku untuk bersemangat kuliah di Jum'at pagi.

Seusainya mandi, aku bingung dengan pakaian yang akan kupakai untuk kuliah, kenyataannya aku belum mencuci bajuku yang menumpuk penuh di keranjang baju kotorku.  Tapi hal tersebut adalah hal biasa bagiku, bukan masalah, tapi bagaimanapun, ketika aku berhadapan atau bertemu orang lain dengna memakai pakaian yang kupakai 5 hari berturut-turut adalah satu hal yang membuatku merasa tidak enak pada orang lain, meskipun hal tersebut juga sudah biasa terjadi.

Rapi, yah, kalau dinilai di rapor SDku dulu pastilah dapat C nilai kerapianku. Tapi, akal kreatifku tak berhenti, meski ini hal kecil yang mungkin dilakukan oleh banyak orang, tapi hal ini adalah hal yang berguna, untuk menambahkan nilai elegan penampilanku, aku meminjam almamater temanku yang ukurannya pastinya muat dengan ukuran tubuhku. Dengan balutan kaos berkerah di dalamnya yang sedikit banyak berbau keringat kering, dan celana jeans berbau lembab. uh, aku sendiri sendiri tak mampu mebayangkannya, tapi itu kenyataan yang kulewati.

Setelahnya, akupun meminjam laptop temanku yang masih pulang kampung. yah, laptop milikku sedang dalam masa tenggangnya, hemm, keyboard dengan beberapa tombol yang tidak fungsi, dan charger yang bisa kapanpun meledak (sudah dua kali charger laptopku meledak, tapi alhamdulillah masih berfungsi meski membawa hati berdebar kesana-kemari) , jadi untungnya masih memiliki teman-teman yang meski tidak bersamakupun tapi masih bisa membantuku di waktu genting. File 'RPP Microteaching - Fazl', akupun membukanya, dengan sedikit gairah, dan sedikit ide yang kurang meyakinkan, aku memaksakan diriku untuk merevisi RPP yang sebelumnya sudah kupersiapkan dengan sedikit belum matang.Entah apa yang di dalam benakku untuk nekad maju meski belum ada persiapan, yah meski hal ini adalah sekali lagi hal yang biasa bagiku.

Berangkat ke kampus dengan gelisah dan gairah, sudah tak kuabaikan tentang segala tampilanku ini, yang kuharapkan hanya lulus dan mendapat nilai yang cukup untuk memaksaku bersyukur. Setelah sampai di kelas dan menunggu giliranku maju, akupun dipanggil untuk tampil ke depan. Pada dasarnya, untuk pengajarn mikro ini khususnya tentang skill pengajaran guru 'variasi dan managemen kelas' diharuskan untuk guru membawa media untuk menunjang aktifitas belajar dan mengajar di dalam kelas. yah begitulah bahasa ilmiahnya. namun, kenyataannya sekali lagi, aku hanya mengadalkan presentasi melalui microsoft power point, meskipun tergolong media elelktronik pembelajaran, namun bisa dikatakan kurang begitu kuat pengaruhnya jika dalam penyajiannya dan peringkasannya tidak beigut apik. itulah yang tejadi pada diriku. akupun pada akhirnya hanya sedikit banyak terfokus pada slide-slide power pointku. dan variasi suara yang seharusnya ku tekankan juga harus terabaikan. Namun, secara menyeluruh, aku dinyatakan lulus.

Masih menunggu performa teman-temanku yang lain, akupun juga masih di dalam kelas.

"Zel, kamu ijin ke bu wiwik saja untuk keluar, kan kamu mau jum'atan kan?".

kebetulan saja hari itu adalah hari jum'at dan semua mahasiswa di dalam kelas adalah perempuan, kecuali aku sendiri yang laki-laki. bgitulah salah satu bisikan temanku yang duduk di belakangku. Namun aku masih santai, karena jum'atan di daerah sekitar kampusku dimulai pukul 11.30. meski biasanya pukul 11.15 aku sudah berangkat ke masjid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun