Mohon tunggu...
Fazila Putri Dhiera
Fazila Putri Dhiera Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar di SMAN 34 JAKARTA

selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel Tere Liye "Ayahku (Bukan) Pembohong"

2 April 2021   11:50 Diperbarui: 2 April 2021   11:57 7432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Judul Buku: Ayahku (Bukan) Pembohong

  • Pengarang: Tere Liye

  • Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

  • Tahun Terbit: 2011

  • Jumlah Halaman: 304 halaman

  • ISBN: 978-979-22-6905-5

Darwis atau yang kita kenal dengan nama Tere Liye adalah seorang penulis novel terkenal di Indonesia. Karya-karyanya sudah meraih keberhasilan dalam dunia literasi Indonesia. Beberapa karyanya pernah diadaptasi ke layar lebar. Tere Liye dikenal sebagai penulis dengan kata-kata unik sehingga menarik minat baca semua orang. Karyanya yang berjudul "Ayahku (Bukan) Pembohong" merupakan salah satu karya terbaik Tere Liye yang menjadi best seller.

Novel Ayahku Bukan Pembohong karya Tere Liye menceritakan tentang seorang anak yang bernama Dam, sejak kecil dibesarkan dengan segala cerita hebat dari masa muda ayahnya. Cerita petualangan yang menarik dan memiliki nilai moral yang terdengar seperti dongeng, mengajarkan sikap kesederhanaan kepada Dam. Saat kecil Dam masih mempercayai cerita-cerita yang diceritakan ayahnya, seiring berjalannya waktu saat Dam sudah dewasa dan mempunyai anak, ia mulai meragukan cerita-cerita ayahnya dan menganggap ayahnya seorang pembohong. Dam menjauhkan kedua anaknya yang bernama Zas dan Qom dari kakeknya. Hingga ayahnya meninggal Dam masih belum mempercayai semua cerita ayahnya, namun saat pemakaman ayahnya semua tokoh yang pernah diceritakan ayahnya datang untuk melayat teman terbaik mereka. Dam menyesal karena sudah menganggap ayahnya seorang pembohong dan tidak mempercayai hingga akhir hayat hidup ayahnya.

Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari novel ini, seperti kita harus memiliki sifat sederhana, kita juga harus menjadi anak yang berbakti, penurut, dan mempercayai perkataan orang tua. Selagi kedua orang tua kita masih ada sayangi dan hargai mereka serta habiskan waktu bersama mereka, sebelum terlambat dan menyesal di kemudian hari.

Isi novel ini sangat menarik untuk dibaca, kalimat-kalimat dalam Novel ini sangat unik. Alur maju-mundur di novel ini tidak membingungkan. Latar-latarnya tergambar dengan jelas. Nilai moral yang terkandung mudah untuk diambil dan ceritanya sangat memotivasi para pembaca. Kekurangannya dalam novel ini tidak terdapat gambar, dan sudut pandang cerita hanya tokoh Dam saja sehingga para pembaca tidak mengetahui seperti apa sudut pandang tokoh lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun