Mohon tunggu...
Fazil Abdullah
Fazil Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah bila itu cahayamu. (Instagram/fazil.abdullah

Cerpen Perempuan yang Meminta Rokokmu dan Mogok di Hutan mendapat penghargaan dari Kompasiana (2017 dan 2018). _____________________________________________ linktr.ee/fazilabdullah 👈 merupakan pintu masuk menuju dunia karya saya. silakan masuk dan jelajahi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Korupsi Senafas Negeri

12 Maret 2017   00:11 Diperbarui: 12 Maret 2017   00:15 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Sayang, setiap peristiwa di negeri
Mungkin telah menjadi puisi gelap
Segelintir yang mencoba mengerti
Sisanya dalam genangan lupa
Atau, "Auh, ah. Gelap!"

Kembali, Sayang,
peristiwa memperlihatkan kelam
menjadi ombak
datang menghempas mimpi kita
mengotori bersih negeri
mengoyahkan kepercayaan pada negeri

Sayang negeri kita, Sayang
Korupsi tak pernah mati
Mati satu tumbuh berjamaah

Bagaimana kita mengajarkan antikorupsi pada generasi selanjutnya, Sayang?
Beginikah pelajarannya:
       "Jika seorang tertangkap, karena tak mengajak dan  membagi-bagi hasil korupsi. Tapi jika sudah berjamaah dan tertangkap juga, korupsinya masih kurang silaturrahmi."

Duhai, sayang negeri, Sayang
Korupsi sudah seperti nafas negeri

 *

nasional.kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun