Ia dobrak pengertian umum tentang "miskin". Baginya "miskin" bukan berarti tidak memiliki apa-apa, serba kekurangan. Tapi baginya "miskin" adalah SELALU MERASA KURANG, KURANG, dan KURANG.
Pemaknaan "miskin" darinya ini, penekanan pada mentalitas, sifat. Bukan pengertian umum yg menekankan pada "materi" yang tak dipunyai. Jika penekanan arti "miskin" pada materi, akibatnya jika orang miskin begini bekerja, "selalu untuk memenuhi gaya hidup yang mahal, dan selalu ingin yang lebih dan lebih (Jose Mujica)"
Perombakan makna "miskin" benar-benar mempengaruhi masyarakatnya, apalagi dengan jabatan dan tindakan selaras dengan yang dikatakannya. Ya, benar-benar mempengaruhi dan terbukti. Sejak 2010, dirinya telah menurunkan angka kemiskinan dari 37 persen ke angka 11 persen. Dia adalah Jose Mujica (akrab disapa Pepe), Presiden Uruguay, resmi diakhiri tugasnya pada 1 Maret 2015.
Referensi:
Kisah Jose Mujica, Presiden Termiskin di Dunia yang Menyentuh Hati
Presiden Termiskin di Dunia Undur Diri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H