Didin (42) menjelaskan selama ia menggunakan jasa perahu eretan tersebut tidak pernah ada insiden, meskipun fasilitas keamanannya terbilang masih minim. "Aman sih selama ini, kadang kalau lagi banjir atau arus kencang, dia (pengelola perahu eratan) juga ngga berani jalan karena kan risikonya besar," ungkapnya.
Karena dirasa manfaatnya sangat membantu mobilitas warga sekitar, Didin (42) juga mengharapkan untuk pemerintah daerah setempat agar lebih memperhatikan perahu eretan tersebut, supaya menjadi moda transportasi alternatif yang aman dan nyaman. "Walaupun memang ilegal secara tempat atau perizinan, tapi kan ngga ada salahnya bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan lagi, karena sudah banyak warga yang memang merasakan manfaaatnya secara langsung," jelasnya.
Penulis: Fazarul Yundha Pratama (Mahasiswa Program Studi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan NIM 11220511000100)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H